Suara.com - Kim Jong Un Sakit dan Dirawat, Kenali 7 Jenis dan Manfaat Operasi Jantung
Presiden Korea Utara, Kim Jong Un, dikabarkan baru saja menjalani operasi kardiovaskular atau operasi jantung pada 12 April. Menurut seorang sumber yang tidak disebutkan identitasnya mengatakan sang pemimpin tersebut memang sudah menderita sakit jantung sejak Agustus tahun lalu.
"Yang saya tahu adalah bahwa beliau (Kim Jong Un) telah berjuang (dengan masalah kardiovaskular) sejak Agustus lalu tetapi kondisinya memburuk setelah kunjungan berulang ke Gunung Paektu," kata satu sumber yang tidak disebutkan identitasnya, dikutip dari Daily NK, sebuah situs khusus yang sebagian besar dioperasi oleh pembelot Korea Utara.
Dilansir CNN Internasional, sumber tersebut juga melaporkan operasi jantung dilakukan akibat dari kebiasaan merokok, obesitas, dan overwork atau bekerja berlebihan.
Spekulasi ini muncul setelah Kim tidak hadir dalam acara penting, yaitu peringatan ulang tahun pendiri Korea Utara sekaligus kakeknya, Kim Il Sung, pada 15 April.
Setelah itu dugaan pun bermunculan, salah satunya kondisi Kim yang kritis pasca operasi.
Terlepas Kim Jong Un, secara umum fase pemulihan dari operasi jantung dapat berlangsung selama enam hingga 8 minggu.
Berdasarkan National Heart, Lung, and Blood Institute, yang masih termasuk dalam National Institute of Health AS menjelaskan ada banyak jenis operasi jantung, yaitu:
1. Pencangkokan bypass arteri koroner (CABG)
Baca Juga: Kabar Kim Jong Un Sakit, Ini Dampak Merokok pada Fungsi Jantung
Ini adalah jenis operasi jantung paling umum. Pada CABG, ahli bedah mengambil arteri atau vena yang sehat dari tempat lain di tubuh dan menghubungkannya untuk memasok darah melewati arteri koroner yang tersumbat.
Arteri atau vena yang dicangkok memotong bagian yang tersumbat dari arteri koroner, menciptakan jalur baru bagi darah untuk mengalir ke otot jantung. CABG kadang-kadang disebut sebagai bypass jantung atau operasi bypass arteri koroner.
2. Perbaikan atau penggantian katup jantung
Ahli bedah memperbaiki katup atau menggantinya dengan katup buatan atau dengan katup biologis yang terbuat dari babi, sapi atau jaringan jantung manusia.
Salah satu opsi perbaikan adalah memasukkan kateter melalui pembuluh darah besar, mengarahkannya ke jantung dan mengembang serta mengempiskan balon kecil di ujung kateter untuk memperlebar katup sempit.
3. Pemasangan alat pacu jantung atau Implantable Cardioverter Defibrillator (ICD)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek