Suara.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) lewat e-book 'Informatorium Obat Covid-19 di Indonesia' merilis tata laksana pengobatan yang diberikan kepada pasien Covid-19 di tanah air, termasuk di dalamnya daftar antivirus yang digunakan.
Dalam e-book itu disebutkan antivirus diberikan kepada pasien dengan tingkat keparahan bergejala sedang hingga berat. Sedangkan untuk bergejala ringan diberikan jika dirasa sudah diperlukan.
Tata laksana pengobatan ini disusun Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI). Berikut daftar antivirus yang digunakan untuk pasien Covid-19 di tanah air:
1. Oseltamivir
Antivirus ini di Indonesia digunakan bila perlu untuk pasien gejala ringan dengan dosis osetamivir 2 x 75 mg untuk 5 hari. Sedangkan untuk gejala sedang dan berat diberikan dengan dosis yang sama di hari ke-2 hingga hari ke-5.
Antivirus ini digunakan untuk pengobatan influenza pada orang dewasa dan anak berusia di atas 1 tahun. Manfaat pengobatan bisa terlihat jika diminum 2 hari sejak timbulnya gejala.
Jika digunakan sebagai pencegahan, digunakan pada orang dewasa dan remaja berusia di atas 13 tahun. Obat bisa diberikan saat mereka berinteraksi dengan pasien influenza saat mewabah.
Sebagai catatan, antivirus ini bukan pengganti vaksin influenza. Penggunaannya juga harus berdasarkan rekomendasi pemerintah dengan melihat situasi yang ada.
Adapun cara kerjanya, antivirus ini bisa menghambat infeksi virus influenza dan replika dalam bentuk in vitro. Meski begitu, antivirus ini juga bisa menyebabkan efek samping lain, yakni mual, muntah, nyeri abdomen, epistaksis, gangguan pendengaran, dan konjungtivitis.
Baca Juga: Bisa Menahan Perkembangan Virus, Begini Cara Kerja Antivirus di Tubuh
2. Faviparavir atau Avigan
Pemerintah menjadikan Avigan sebagai alternatif dari oseltamivir, dan jika dirasa perlu pasien dengan gejala ringan diberikan Avigan dengan dosis 2 x 600 mg digunakan untuk 5 hari. Sedangkan untuk gejala sedang dan berat diberikan avigan 2 x 1600 mg di hari ke-1, dan hari ke-2 hingga ke-5 diberikan 2 x 600 mg.
Uji klinis pada obat ini untuk penyakit Covid-19 sudah dilakukan di Jepang dan Tiongkok, dengan hasil sementara menunjukkan efektifitas yang baik. Mekanisme kerjanya mampu menghambat secara selektif RNA dependent (RNA) polimerase (RdRp) dari virus influenza dan juga menghambat replikanya.
Catatannya, antivirus ini memiliki kontraindikasi, yaitu tidak boleh digunakan pada perempuan hamil trimester pertama atau yang sedang merencanakan kehamilan. Juga bisa menyebabkan hipersensitivitas terhadap semua komponen dalam tablet avigan.
Penggunaan avigan harus berhati-hati, bila terlanjur digunakan pada perempuan hamil harus segera dihentikan. Begitu juga bila digunakan pada ibu menyusui, maka harus dihentikan proses menyusuinya karena metabolik aktif ditemukan dalam air susu ibu.
Beberapa efek samping antivirus ini adalah terjadinya hipersensitivitas seperti ruam, mual, muntah, sakit perut, gangguan metabolisme, dan gangguan saluran napas.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?
-
Fraud Asuransi Kesehatan: Rugikan Triliunan Rupiah dan Pengaruhi Kualitas Layanan Medis!
-
Rahasia Kehamilan Sehat dan Anak Cerdas: Nutrisi Mikro dan Omega 3 Kuncinya!
-
Kisah Ibu Tunggal Anak Meninggal akibat Difteri Lupa Imunisasi, Dihantui Penyesalan!
-
Masa Depan Layanan Kesehatan Ada di Genggaman Anda: Bagaimana Digitalisasi Memudahkan Pasien?
-
Manfaat Jeda Sejenak, Ketenangan yang Menyelamatkan di Tengah Hiruk Pikuk Kota
-
WHO Apresiasi Kemajuan Indonesia dalam Pengembangan Obat Herbal Modern
-
Stop Diet Ekstrem! 3 Langkah Sederhana Perbaiki Pencernaan, Badan Jadi Lebih Sehat
-
Prodia Skrining 23.000 Lansia di Indonesia, Dukung Deteksi Dini dan Pencegahan Demensia