Suara.com - Menjaga area intim kewanitaan agar tetap sehat adalah keharusan bagi semua perempuan. Bahkan, Anda juga bisa menjaga vagina agar tetap awet muda.
Cara terbaik untuk membuat vagina kita tetap sehat dan awet muda adalah membiarkannya untuk melakukan pembersihan diri tanpa bantuan obat-obatan atau zat kimia lainnya.
Oleh karena itu, hindari hal-hal berikut ini untuk menjaga vagina Anda tetap awet muda dan sehat, seperti dirangkum dari AsiaOne.
1. Douching
Douching atau mencuci vagina dengan menyemprotkan larutan khusus ke dalam saluran vagina rupanya bisa merusak siklus pembersihan alami dan menyebabkan iritasi atau bahkan infeksi.
Selain itu, douching juga bisa mengganggu keseimbangan pH dan merusak bakteri baik di dalamnya.
2. Eksfoliasi
Eksfoliasi bisa mengubah pH alami vagina dan sangat tidak dianjurkan untuk digunakan pada kulit vagina yang lembut, karena bisa menimbulkan iritasi.
3. 'Menggunduli' vagina
Baca Juga: Tanyakan Penyebab Vagina Berdenyut, Netizen: Sex Education yang Benar
Saat Anda ingin mencukur rambut vagina, sebaiknya Anda tidak mencukur semua rambut alias 'menggundulinya'.
Rambut pubis sebenarnya berfungsi untuk menjaga vagina tetap bersih karena melindungi vagina dari infeksi dan bakteri.
4. Pakai sabun beraroma
Apabila Anda ingin membersihkan area vagina Anda, lebih baik jangan lakukan dengan menggunakan sabun mandi yang memiliki pewangi.
Basuhlah vagina Anda dengan air biasa, dan jika perlu, bersihkan dengan sabun yang tanpa pewangi.
5. Menguapi vagina
Menguapi vagina untuk membersihkannya sudah menjadi salah satu metode kuno yang dilakukan banyak wanita. Namun hal ini sangat tidak disarankan oleh para pakar.
6. Melakukan seks yang kasar
Area kelamin kita adalah organ sensitif yang perlu kita perlakukan dengan baik dan lembut, terutama saat berhubungan intim. Hindari seks yang terlalu kasar.
Selain itu saat membersihkan vagina usai seks, basuhlah bagian luar atau vulva dan tak perlu membersihkan bagian dalamnya.
7. Mengenakan celana dalam ketat
Mengenakan celana dalam ketat, apalagi yang yang berbahan tidak menyerap keringat bisa membuat vagina jadi lembab dan panas.
Kondisi tersebut menjadikan vagina jadi tempat ideal bagi bakteri atau jamur untuk tumbuh. Oleh karena itu gunakan celana dalam berbahan katun.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
-
Harga Emas Hari Ini: UBS dan Galeri 24 Naik, Emas Antam Sudah Tembus Rp 2.322.000
Terkini
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja