Suara.com - Sebuah riset yang dilakukan oleh Panel Ilmu Sosial untuk Kebencanaan di bawah koordinasi Kedeputian Ilmu Pengetahuan Sosial Kemanusian (IPSK) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyatakan, bahwa PSBB yang terjadi di DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat memengaruhi daya tahan hidup warga.
Dilansir dari The Conversation, lebih dari separuh responden (55 persen) warga yang diteliti menyatakan bahwa kebertahanan hidup mereka hanya mencapai satu minggu. Hal tersebut terjadi karena PSBB mengakibatkan kebanyakan responden kehilangan penghasilan mereka.
Pada The Conversation, para penulis yang terdiri dari Deny Hidayati, Ari Purwanti Sarwi Prasojo, Dwiyanti Kusumaningrum, Gusti Ayu Ketut Surtiarti, Yulinda Nurul Aini dari LIPI mencatat, bahwa survei menunjukkan hampir separuh responden (44 persen) kehilangan sebagian besar penghasilannya dan sebanyak 17 persen kehilangan pekerjaan.
"Status mereka kebanyakan adalah buruh atau karyawan (79 persen) dan sisanya berusaha sendiri dan dibantu pekerja, terutama di sektor perdagangan, industri, transportasi dan jasa. Hal ini karena kebijakan PSBB membatasi aktivitas pekerjaan mereka," tulis mereka.
Kehilangan pendapatan membuat lebih dari separuh responden yang menerima bantuan pemerintah (55 persen) hanya mampu memenuhi kebutuhan keluarga untuk seminggu kedepan. Bahkan, sekitar 7 persen responden tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok untuk waktu sehari.
Demi bisa melanjutkan hidup, para responden mengaku mengubah berbagai upaya untuk tetap bisa memenuhi kebutuhan keluarha
"Kebanyakan responden mengubah pola dan menu konsumsi sesuai dengan kondisi ekonomi masing-masing (49 persen). Upaya lain yang dilakukan adalah mengambil tabungan (34 persen), tetap bekerja meskipun sebagian besar gaji/upahnya dipotong (31 persen), meminjam uang dari keluarga/kerabat (15 persen), menjual barang (14 persen), dan berhutang di warung (4 persen)," catat para penulis.
Pemerintah memang memberikan paket sembako untuk bantuan sosial selama pandemi. Tetapi untuk bentuk dan jumlahnya akan berbeda setiap daerah.
Sebagai contoh, paket sembako di Jakarta berisi beras 10 kilogram, 8 bungkus mi instan, 8 kaleng kecil ikan sarden, minyak sayur 2 liter. Selain itu, Bulog juga menyalurkan bantuan sosial dengan 6 liter beras pada warga yang membutuhkan.
Baca Juga: Sempat Kontroversi, Diam-diam Revitalisasi Monas Sudah Selesai Sebelum PSBB
Sayangnya meski ada bantuan dari pemerintah, kemampuan masyarakat untuk bertahan berdasarkan survei cukup rendah.
"Responden yang mampu bertahan sampai dua bulan ke depan sangat sedikit, hanya 1 persen. Sedangkan yang dapat memenuhi kebutuhan pokoknya sampai berakhirnya pelaksanaan PSBB hanya sekitar seperlima dari total responden," catat para penulis di The Conversation.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek