Suara.com - Pihak berwenang di Tiongkok, China mengumumkan telah mengidentifikasi kasus penyakit Pes di kota Bayannur, Mongolia. Temuan kasus ini pun memicu kekhawatiran dan China mulai siaga tingkat tiga.
Kasus pertama yang diduga wabah Pes ditemukan di sebuah rumah sakit di Banner Tengah Urad, kota Bayannur. Pasien adalah seorang gembala yang dalam kondisi stabil dan masih karantina.
Kasus dugaan kedua melibatkan seorang anak usia 15 tahun, yang nampaknya telah berhubungan dengan seekor marmut yang diburu oleh anjing.
Karena itu, China siaga tingkat tiga yang melarang perburuan dan konsumsi hewan, terutama yang bisa menyebabkan wabah penyakit.
Gejala Penyakit Pes
Penyakit Pes sendiri disebabkan oleh infeksi bakteri yersina pestis yang bertanggung jawab atas salah satu epidemi paling mematikan dalam sejarah manusia.
Dilansir dari Express, yersina pestis menyebabkan 3 jenis wabah yang berbeda, termasuk jenis septikemia dan pneumonia.
Masing-masing wabah itu hadir dengan gejala berbeda. Tetapi, penyakit Pes mungkin menyebabkan gejala yang paling tumum.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), orang-orang yang terinfeksi penyakit Pes akan mengalami gejala seperti demam mendadak, sakit kepala, dingin dan lemah, satu atau lebih kelenjar getah bening bengkak, ketiak atau selangkangan dan nyeri ketika ditekan.
Baca Juga: Hits: Virus Corona Mengudara, Risiko Alergi pada Remaja yang Suka Begadang
Mengenal Penyakit Pes
Wabah Pes ini telah disebut sebagai kematian hitam atau "black death", karena telah menewaskan sekitar 50 juta orang di seluruh Afrika, Asian dan Eropa pada abad ke-14.
Sejak itu, ada beberapa wabah besar. Wabah besar tahun 1665 menewaskan sekitar seperlima dari populasi di London. Sedangkan wabah abad ke-19 di China dan India menewaskan lebih dari 12 juta orang.
Namun dilansir dari BBC, sekarang ini penyakit Pes sudah bisa diobati dengan antibiotik. Jika tak diobati, penyakit yang ditularkan hewan ke manusia melalui kutu ini bisa meningkatkan risiko kematian 30-60 persen.
Adapun gejala penyakit Pes termasuk demam tinggi, menggigil, mual, lemah dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak atau selangkangan.
Sebenarnya, kasus bubonic sudah jarak terjadi. Tetapi, masih ada beberapa flare-up penyakit dari waktu ke waktu.
Berita Terkait
-
Misteri Kematian Yu Menglong dan Bayang-Bayang Seram Museum 798 Tiongkok
-
Bagaimana Peruntungan Setiap Shio Hari Ini 16 Oktober 2025? Cari Tahu Milikmu di Sini!
-
Review Film Dongji Rescue: Kisah Heroisme Lautan yang Menggetarkan
-
Pertunjukan Kembang Api di Tiongkok Berubah Jadi 'Hujan Api'
-
Fesyen Lokal Lawan Gempuran Barang Murah Impor: Bisakah Bertahan?
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global