Suara.com - Populasi anak-anak Indonesia mencapai 30 persen dari total seluruh penduduk atau berjumlah sekitar 79,5 juta orang. Dari total tersebut ada sekitar 7,2 juta (9,1 persen) anak-anak yang mengonsumsi rokok.
Angka itu berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilakukan pemerintah pada 2018. Deputi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak Lenny N. Rosalin menyampaikan bahwa prevalensi konsumsi rokok itu dilakukan oleh anak usia 10 sampai 18 tahun.
Lenny mengatakan, jumlah anak yang merokok naik sekitar dua persen atau 1,6 juta hanya dalam waktu lima tahun. Sebab, sebelumnya pada Riskesdas 2013, tercatat angka konsumsi rokok anak baru 7,2 persen.
"Dalam tempo lima tahun naik dua persen dari 80 juta anak. Jadi ini angka besar sekali. Meskipun secara persen kecil kita lihatnya. Tapi dari 80 juta, jadi berapa juta," kata Lenny dalam webinar Hari Anak Nasional, Senin (20/7/2020).
Padahal target pemerintah sebenarnya menurunkan angka konsumsi rokok pada anak hingga 5,4 persen pada 2019. Namun diakui Lenny, sulit untuk mewujudkannya.
Oleh sebab itu, pemerintah menurunkan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) konsumsi rokok anak Indonesia pada 2024 hanya 8,7 persen.
"Anak-anak juga harus berperan agar target ini tercapai," kata Lenny.
Secara persentase, anak usia 10-14 tahun yang tidak merokok memang lebih banyak, yakni mencapai 95,9 persen, kata Lenny. Namun justru kelompok itu juga rentan mendapat paparan rokok dari lingkungan.
"Jadi faktor risiko anak mulai merokok adalah orangtua perokok dan pengaruh teman sebaya. Saya minta kepada anak-anak Indonesia, jika orangtua kalian merokok, jangan ikut merokok. Juga kalau teman sebaya ada yang merokok, jangan terpengaruh. Kalian tetap jadi anak hebat kalau tidak merokok," paparnya.
Baca Juga: BPS Sebut Rokok Menjadi Penyumbang Terbesar Angka Kemiskinan di Aceh
Lenny melanjutkan, data menunjukan bahwa anak Indonesia yang juga mantan perokok ada dua persen orang. Perokok kadang-kadang sebanyak 1,4 persen; dan perokok setiap hari 0,7 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia