Suara.com - Sebanyak empat dari 10 petugas kesehatan yang positif terinfeksi virus corona Covid-19 tidak menunjukkan gejala penyakit. Hal ini dikhawatirkan mereka justru menjadi orang tanpa gejala (OTG) atau penyebar virus corona diam.
Dr Oscar H Franco, profesor epidemiologi dan kesehatan masyarakat, mengatakan petugas medis adalah kelompok yang paling berisiko tinggi terinfeksi virus dan menyebarkannya ke orang lain. Karena, mereka berada di garda terdepan melawan virus corona Covid-19.
Dr Franco, yang berbasis di Institut Pengobatan Sosial dan Pencegahan (ISPM) Universitas Bern di Swiss, melihat data yang mencakup lebih dari 230 ribu petugas layanan kesehatan di 24 negara, termasuk Inggris.
Meta-analisis meninjau 97 studi yang ada hingga 8 Juli 2020. Dr Franco dan timnya menemukan bahwa 10 persen staf layanan kesehatan dinyatakan positif virus corona Covid-19 menggunakan tes antigen PCR.
Dilansir dari Express, tes antigen PCR ini mendeteksi infeksi sekarang atau sebelumnya terkait virus corona Covid-19. Sebanyak 7 persen petugas layanan kesehatan lainnya juga telah menguji antibodi virus dan menunjukan hasil bahwa mereka pernah terinfeksi virus corona sebelumnya.
Semua petugas medis yang ketahuan terinfeksi virus corona Covid-19, sebanyak 48 persen adalah seorang perawat dan 25 persen adalah dokter dan staf medis lainnya.
Data yang dikumpulkan dari 15 penelitian juga mengungkapkan bahwa 40 persen petugas layanan kesehatan yang positif virus corona Covid-19 tidak menunjukkan gejala apapun.
Artinya, staf medis yang terinfeksi virus corona Covid-19 tidak mengalami demam, batuk persisten maupun kehilangan indra penciuman dan pengecapan saat didiagnosis.
Penemuan ini menunjukkan bahwa pasien rumah sakit yang menjalani perawatan penyakit lain mungkin saja bisa tertular virus corona Covid-19 dari anggota medis yang melayaninya.
Baca Juga: Vaksin Flu Tidak Meningkatkan Risiko COVID-19
Selain itu, temuan ini juga bisa menjadi cara virus corona Covid-19 menyebar ke rumah-rumah hingga menginfeksi orang tua yang akhirnya berdampak sangat buruk.
Karena itu, Dr Franco mendesak semua petugas kesehatan untuk menjalani pemeriksaan pencegahan, terlepas dari mereka mengalami gejala virus corona atau tidak.
"Kami mungkin melewatkan sebagian besar kasus virus corona Covid-19 jika skrining hanya menargetkan petugas perawatan kesehatan yang bergejala," jelas Dr Franco.
Menurutnya, skrining universal untuk semua petugas kesehatan yang terekspos virus harusnya terlepas dari mereka mengalami gejala atau tidak.
"Sebagian besar petugas layanan kesehatan yang positif virus corona Covid-19 tidak memiliki gejala, ini mengarah pada transmisi penyakit secara diam-diam," ujar Dr Taulant Muka, rekan penulis studi tersebut.
Namun, Dr Franco menegaskan bahwa pemakaian alat pelindung diri (APD) yang memadai masih tetap penting dan wajib bagi para petugas medis yang menangani kasus virus corona Covid-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?
-
Fraud Asuransi Kesehatan: Rugikan Triliunan Rupiah dan Pengaruhi Kualitas Layanan Medis!
-
Rahasia Kehamilan Sehat dan Anak Cerdas: Nutrisi Mikro dan Omega 3 Kuncinya!
-
Kisah Ibu Tunggal Anak Meninggal akibat Difteri Lupa Imunisasi, Dihantui Penyesalan!
-
Masa Depan Layanan Kesehatan Ada di Genggaman Anda: Bagaimana Digitalisasi Memudahkan Pasien?