Suara.com - Filipina melaporkan peningkatan jumlah kematian karena virus Corona Covid-19 di bulan Oktober.
Dilansir Anadolu Agency, jumlah kasus Covid-19 di Filipina naik menjadi 326.833 pada Selasa, setelah ada penambahan infeksi baru sebanyak 2.093 kasus.
Departemen Kesehatan Filipina mengatakan mayoritas kasus berasal dari Metro Manila, dengan jumlah 557, kutip the Philippine Star.
Disusul kemudian oleh Cavite (253), Iloilo (166), Bulacan (124) dan Batangas (118).
Filipina juga mengatakan 25 nyawa melayang karena Covid-19 dalam 24 jam terakhir, sehingga total kematian menjadi 5.865.
Sementara 209 pasien kembali pulih dari Covid-19, sehingga total kepulihan menjadi 273.313.
Dengan begitu, saat ini masih terdapat 47.665 kasus aktif di Filipina.
Sejauh ini, Filipina telah menggelar uji diagnostik terhadap 3,7 juta orang.
Tingginya angka kematian tidak membuat pemerintah menarik kembali pembukaan mal dan restoran.
Baca Juga: Konfirmasi Positif Covid-19 di Madina Tembus 109 Kasus
Meski kondisi pandemi virus Corona di Filipina tak membaik, Satuan tugas melawan wabah virus telah menyetujui rekomendasi manajer ekonomi untuk membuka kembali lebih banyak industri dan transportasi umum.
Hal itu dikatakan juru bicara Presiden Rodrigo Duterte Harry Roque pada sebuah briefing pada Senin (5/10/2020).
Toko-toko penting di mal dan penukaran uang, sekarang diizinkan beroperasi dengan kapasitas penuh, kata Roque.
Selain itu, restoran sekarang dapat beroperasi sepanjang waktu, sementara mal dapat tetap buka hingga pukul 11 malam. Salon dan tukang cukur juga dapat beroperasi dengan kapasitas 75 persen.
Klasifikasi karantina saat ini diharapkan akan dipertahankan, dan hanya akan diubah sebagai pilihan terakhir jika kasus Covid-19 meningkat, kata Roque.
Krisis ekonomi menjadi salah satu faktor pemerintah Filipina menerapkan kebijakan membuka sektor-sektor bisnis kendati kasus infeksi virus Corona melonjak.
Filipina mencari keseimbangan antara mengurangi wabah terburuk di Asia Tenggara dan menghidupkan kembali ekonomi yang jatuh ke dalam resesi pada kuartal kedua.
Berita Terkait
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Pewaris Paulino Alcantara: Pemain Filipina Dro Fernandez Siap Jadi Ikon Baru Barcelona
-
Gile Lo Dro! Pemain Keturunan Filipina Debut Bersama Barcelona di LaLiga
-
Filipina Bergejolak: Demo Anti-Korupsi Berujung Ricuh di Ibu Kota
-
Korupsi Wastafel Rp43,59 Miliar saat Pagebluk Covid-19, SMY Ditahan Polisi
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja