Suara.com - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengumumkan pada Minggu (1/11/2020) bahwa ia menjalani karantina mandiri setelah berinteraksi dengan orang yang positif virus corona Covid-19.
"Saya telah diidentifikasi sebagai seseorang yang berkontak dengan penderita Covid-19," cuitnya di Twitter, dilansir Fox News.
Ia mengungkapkan bahwa kondisinya baik-baik saja dan tidak mengalami gejala apa pun.
Tedros mengatakan akan melakukan karantina selama beberapa hari. Hal itu sejalan dengan protokol yang direkomendasikan WHO dan akan bekerja dari rumah.
Menurut pedoman WHO yang dikutip Tedros, badan kesehatan tersebut merekomendasikan bahwa semua kontak individu dengan pasien Covid-19 atau kemungkinan dikarantina di fasilitas yang ditunjuk atau di rumah selama 14 hari sejak paparan terakhir.
"Sangat penting bagi kita semua untuk mematuhi panduan kesehatan. Inilah cara kami memutus rantai penularan #Covid19, menekan virus, dan melindungi sistem kesehatan," ujar Tedros.
Lelaki 55 tahun ini sekarang berada di Jenewa, markas besar WHO.
Pada Minggu kemarin, pemerintah setempat melaporkan adanya lockdown hanya di beberapa wilayah, menyusul wabah dan meningkatnya pasien rawat inap.
"Pada 1 November, ada 474 orang dirawat oleh Rumah Sakit Universitas Jenewa (HUG), termasuk 56 di ICU. Sebagai pengingat, pada Oktober terdapat 78 rawat inap di HUG, 13 di antaranya berada di ICU," demikian pernyataan pemerintah daerah.
Baca Juga: 408 Wisatawan Reaktif Covid-19, Dinkes Jabar: Kebanyakan Warga Jakarta
"Angka-angka itu menunjukkan bahwa situasinya semakin memburuk. Selama beberapa hari terakhir, lebih dari 1.000 orang telah dinyatakan positif virus corona setiap hari," lanjut pernyataan tersebut.
Ketika ia mengumumkan hal tersebut pada Minggu malam, kasus virus corona sudah mencapai 46.426.677 skala global dan sudah lebih dari 1.199.684 kematian, berdasarkan data dari Universitas Johns Hopkins.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis