Suara.com - Pakar kesehatan mental mengimbau agar setiap orang perlu memahami kondisi mentalnya sendiri. Mereka juga menekankan bahwa cek atau pemeriksaan awal kesehatan mental bisa dilakukan sendiri.
"Ini semacam mengubah pola pikir, misalnya dari memberikan pertanyaan yang biasa diajukan kepada teman kemudian pertanyaan tersebut dibalikkan untuk diri Anda sendiri," kata Vaile Wright, direktur senior inovasi perawatan kesehatan di American Psychological Association.
Melansir dari Medical Xpress, Wright dan Lynn Bufka, direktur eksekutif asosiasi untuk penelitian di The American Psychological Association berbicara tentang cara melakukan pemeriksaan kesehatan mental secara mandiri. Menurut mereka, berikut beberapa cara memahami kesehatan mental Anda, antara lain:
1. Temukan tempat yang tenang
Mungkin sulit untuk mendengarkan apa yang dikatakan otak ketika kita sedang bekerja atau merawat orang lain. Wright mengatakan bahwa melakukan pemeriksaan kesehatan mental sendiri, Anda perlu ketenangan.
"Kita terbiasa dengan banyak tugas sehingga tidak benar-benar memberi diri sendiri ruang untuk duduk dan merenung," kata Wright.
"Menjadwalkan waktu untuk diri sendiri akan menjadi komponen penting," imbuhanya.
2. Mulailah dengan pertanyaan gambaran besar
Ukuran kesejahteraan yang penting adalah apakah Anda dapat bekerja dan melakukan kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Mesti Cek, Ini 9 Tanda Seseorang Alami Gangguan Kesehatan Mental
"Salah satu indikator terbesarnya adalah apakah orang tersebut benar-benar mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupan sehari-hari," kata Bufka.
"Apakah Anda mampu memenuhi peran Anda sebagai ibu, guru, pasangan, anak perempuan?" ujarnya.
Jika Anda tak bisa berperan seperti biasa, maka mungkin Anda mengalami berbagai masalah kesehatan mental.
3. Perhatikan perasaan dan perilaku Anda
Tidak ada kondisi dasar seseorang yang sama, jadi para ahli mengatakan penting untuk melihat perubahan suasana hati Anda. Pertanyaan yang bisa Anda tanyakan pada diri sendiri, antara lain:
- Bagaimana perilaku saya berubah?
- Bagaimana perasaan saya berubah?
- Apakah saya masih menemukan kegembiraan dalam hal-hal yang pernah membuat saya bahagia?
- Apakah saya mudah tersinggung atau membentak orang?
- Apakah saya membuat masalah lebih dari biasanya?
- Apakah saya menghindari orang?
4. Lihatlah perubahan pada tubuh
Tubuh kita mencoba dan berkomunikasi saat otak kita tidak sehat. Kesehatan mental dan kesehatan fisik terkait erat. Dalam hal ini, beberapa pertanyaan soal masalah fisik mungkin bisa jadi tanda masalah mental, antara lain:
- Bagaimana saya tidur?
- Apakah saya makan dengan baik?
- Apakah saya menggertakkan gigi?
- Apakah saya merasakan ketegangan otot di leher atau bahu saya?
- Apakah saya aktif seperti biasanya?
Selain beberapa faktor di atas, Anda juga perlu mempertimbangkan durasi gejala yang Anda alami. Para ahli mengatakan dari sudut pandang diagnostik, jika Anda merasa sedih atau murung lebih dari dua minggu, maka menjadi tanda masalah mental dan memerlukan intervensi medis.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!