Suara.com - Jerawat juga dapat dipengaruhi oleh hormon. Beberapa tanda jerawat hormonal adalah muncul sebelum atau sesudah menstruasi, selama atau setelah kehamilan, dan setelah mulai atau behenti minum pil KB.
Peneliti percaya bahwa androgen memainkan peran kunci penyebab jerawat hormonal. Sebab, androgen termasuk hormon penyebab kelenjar minyak di kulit menghasilkan banyak sebum.
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan kadar hormon tersebut, salah satunya pola makan.
Melansir Medical News Today, berikut makanan yang dianggap bisa menyebabkan jerawat hormonal:
1. Makanan dengan indeks glikemik tinggi
Sejumlah penelitian menunjukkan pola makan Barat modern meningkatkan kemungkinan timbulnya jerawat karena indeks glikemik yang terkandung di dalamnya.
Contoh makanannya seperti soda, produk susu, dan makanan olahan. Selain itu, permen, makanan manis yang dipanggang, karbohidrat olahan (roti putih), dan sereal manis juga termasuk.
2. Susu sapi
Mungkin ada hubungan antara susu sapi dan jerawat. Tetapi penelitian tentang hal ini memiliki hasil beragam.
Baca Juga: Selain Terapi Hormon, Disfungsi Seksual Wanita Bisa Dicegah dengan Cara Ini
Ada satu ulasan pada 2016 mengutip beberapa penelitian yang mendukung hubungan lemah antara konsumsi susu dan jerawat.
Selain itu, tinjauan pada 2018 terhadap 9 penelitian, termasuk studi dengan 71.819 peserta, menemukan orang yang minum susu 16% lebih mungkin berjerawat.
American Academy of Dermatology (AAD) mengatakan meski susu bisa menjadi pemicu pada beberapa orang, namun produk turunannya, seperti keju atau yogurt, tidak terbukti menjadi pemicu juga.
3. Cokelat
Meski orang sering mengira makanan ini termasuk penyebab jerawat, tinjauan pada 2016 tidak menemukan banyak buktinya.
Beberapa penelitian menemukan hubungan lemah antara konsumsi cokelat dan jerawat, tetapi banyak di antaranya memiliki kelemahan desain.
Misalnya, beberapa penelitian tidak mengontrol jenis produk cokelat yang dimakan peserta, yang artinya bahwa bahan tambahan, seperti gula atau susu, dapat memengaruhi hasil penelitian.
Satu studi pada 2018 yang melibatkan 33 pria menemukan, mengonsumsi 10 gram cokelat hitam per hari selama empat minggu menyebabkan perubahan kulit yang dapat membuat jerawat mungkin terjadi. Terutama pada pria yang berusia muda.
Karenanya, beberapa orang mungkin menilai bahwa mengurangi asupan cokelat dapat mencegah timbulnya jerawat.
Apabila jerawat terus berlanjut dan semakin parah, lebih baik konsultasikan dengan dokter kulit agar mendapat pilihan pengobatan aman dan efektif.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Tembus Rp 2.095.000 per Gram
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas