Suara.com - Ketidakpastian di masa pandemi dapat membuat Anda kehilangan harapan. Tahukah Anda bahwa fenomena ini bisa berdampak pada kesehatan?
"Sangat umum bahwa ketika kita dihadapkan pada tantangan dalam hal keuangan, kesehatan, gaya hidup, dan hubungan, kita harus menggali lebih dalam dan bekerja lebih keras untuk menemukan sesuatu yang diharapkan," ungkap Diana Brecher, PhD, psikolog klinis di Ryerson University di Toronto, dilansir Healthline.
Meski tampaknya tidak mungkin, namun penelitian menunjukkan bahwa menemukan harapan dan optimisme dapat berdampak positif pada kesehatan mental sekaligus fisik Anda.
Menurut studi tahun 2019, para peneliti menemukan bahwa optimisme secara khusus yang terkait dengan rentang hidup rata-rata 11 hingga 15 persen lebih lama. Peluang untuk terus hidup hingga usia 85 tahun atau bahkan lebih juga lebih besar.
Untuk mendapatkan manfaat tersebut, berikut lima cara untuk membangun harapan di masa pandemi:
1. Mengambil kendali
Mendiang Shane J. Lopez menggambarkan, harapan sebagai keyakinan bahwa masa depan akan lebih baik daripada saat ini, bersama dengan keyakinan bahwa Anda bisa memiliki kekuatan untuk mewujudkannya.
Memikirkan apa yang ada dalam kendali Anda yang dapat berdampak positif adalah cara yang baik untuk melawan perasaan negatif.
2. Temukan kabar baik
Baca Juga: Delapan Remaja di Semarang Tertipu Biro Jodoh Online, Ini Kata Psikolog
Seringkali ketika orang menghadapi situasi yang menantang, mereka merenungkan bagaimana mereka mengatasi tantangan serupa sebelumnya. Namun, karena masa pandemi, strategi menghadapi situasi menjadi sulit.
"Salah satu cara untuk tetap optimis saat ini adalah dengan memusatkan perhatian pada kabar baik, seperti pengembangan vaksin, dan membatasi konsumsi berita negatif dari media ketika kita merasa lebih rentan, cemas, atau sedih. Tidak apa-apa untuk tidak menonton TV, atau membaca koran selama beberapa hari untuk melindungi kesehatan mental kita," ungkap Brecher.
3. Melatih untuk bersyukur
Trudel-Fitzgerald mengatakan, penelitian menunjukkan bahwa mempraktikkan kebaikan secara teratur dan mengungkapkan rasa syukur dapat meningkatkan kebahagiaan dan menumbuhkan rasa optimisme, dengan mengingatkan diri kita sendiri bahwa hal-hal baik masih terjadi bahkan selama masa-masa kelam.
4. Jangan menyalahkan nasib buruk
Dalam bukunya 'Learned Optimism' Martin Seligman, PhD, mendefinisikan optimisme sebagai gaya yang digunakan orang untuk memahami mengapa hal baik dan buruk terjadi.
Berita Terkait
-
Banyak Perempuan Takut Skrining Kanker Payudara, Cek Kesehatan Gratis Nggak Ngaruh?
-
Kebiasaan Mager Bisa Jadi Beban Ekonomi
-
Ada 4,8 Juta Kelahiran Setahun, Menkes Budi Dorong Perbanyak Fasilitas Kesehatan Berkualitas
-
Menkes Budi: Populasi Lansia di Jakarta Meningkat, Layanan Kesehatan Harus Beradaptasi
-
Cuaca Ekstrem Mengancam Kulit? Ini 4 Rahasia Perawatan Wajah
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
Terkini
-
Banyak Perempuan Takut Skrining Kanker Payudara, Cek Kesehatan Gratis Nggak Ngaruh?
-
K-Pilates Hadir di Jakarta: Saat Kebugaran, Kecantikan, dan Wellness Jadi Satu
-
Plak, Gusi Berdarah, Gigi Berlubang: Masalah Sehari-Hari yang Jadi Ancaman Nasional?
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya