Suara.com - Seperti diabetes, beberapa jenis demensia bersifat turun temurun. Tetapi penelitian baru menunjukkan 40% kasusnya dapat dicegah atau ditunda dengan perubahan gaya hidup sederhana.
Dokter Thuva Amuthan dan Tim Beanland dari Alzheimer's Society menjelaskan kepada The Sun tentang lima cara efektif mencegah demensia:
1. Bergerak
Banyak penelitian telah membuktikan bahwa olahraga teratur dapat mencegah demensia. Misalnya, latihan aerobik dapat mengurangi risiko Alzheimer sebesar 45%.
"Olahraga telah terbukti meningkatkan kemampuan fungsional pada penderita demensia dengan beberapa penelitian melaporkan peningkatan kinerja memori, tetapi studi lebih lanjut diperlukan," kata Amuthan.
2. Tes pendengaran
Orang yang memiliki gangguan pendengaran sedang lima kali lebih mungkin untuk menderita demensia. Sebab, saat bagian 'pendengaran' di otak menjadi tidak aktif, akan mengakibatkan hilangnya jaringan dan perubahan struktur.
3. Berhenti minum alkohol
Jangka panjang dari dampak seringnya minuman beralkohol adalah perubahan materi putih yang berfungsi mentransmisikan sinyal ke berbagai bagian di otak. Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan demensia.
Baca Juga: 6 Langkah Terapkan Gaya Hidup Frugal, Agar Pengeluaran Tak Sia-sia!
Satu studi menemukan orang yang mengonsumsi lima atau lebih botol bir dalam sekali duduk, atau sebotol anggur, tiga kali lebih berisiko menderita demensia di usia 65 tahun.
4. Tidur yang cukup
Belum diketahui apakah tidur malam yang buruk menyebabkan atau memperburuk demensia, tetapi keduanya bisa jadi benar. Di sisi lain, terlalu banyak tidur juga menyebabkan masalah.
Para ilmuwan dari Fakultas Kedokteran Universitas Miami Miller, Florida, menyakini bahwa telalu banyak tidur (lebih dari 9 jam semalam) dapat menjadi faktor peningkatan risiko demensia.
"Risiko demensia dapat berkurang jika Anda tidur sekitar 8 jam tiap malam," kata Beanland.
5. Berendam di air dingin
Berdasarkan studi dari Universitas Cambridge, berendam di air dingin telah terbukti melindungi otak dari penyakit degeneratif.
"Tim Cambridge menemukan sekelompok perenang mengalami peningkatan kadar RBM3 protein kejut dingin selama musim dingin," jelas Amuthan.
Jika takut hipotermia, Amuthan menyarankan untuk mandi air dingin setiap harinya yang dinilai lebih aman.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!