Suara.com - Pisang salah satu jenis karbohidrat paling sehat. Pisang juga sumber terbaik untuk membangun otot kalium, folat dan triptofan yang mengatur suasana hati serta energi.
Tapi, ada beberapa jenis pisang yang seharusnya tidak dikonsumsi. Bukan berarti buruk, konsumsi pisang dalam kondisi tertentu tidak baik bagi tubuh.
Perlu dipahami bahwa setiap tahapan kematangan pisang menawarkan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Berikut ini dilansir dari Times of India, cara terburuk dan terbaik mengonsumsi pisang untuk menurunkan berat badan.
1. Pisang coklat yang terlalu matang
Penelitian telah menemukan bahwa pisang yang terlalu matang hingga muncul bintik-bintik coklat adalah jenis pisang paling buruk dikonsumsi. Saat pisang terlalu matang, pati yang bermanfaat mulai rusak dan diubah menjadi gula.
Pisang ukuran sedang yang terlalu matang mengandung 17,4 gram gula dan pisang kuning ukuran sama mengandung 14,4 gram gula.
Artinya, ada peningkatan gula sebesar 3 gram dari glukosa dan fruktosa dalam pisang matang. Kadar gulanya meningkat karena pati dalam pisang merupakan karbohidrat kompleks, yang terurai menjadi gula sederhana secara alami dari waktu ke waktu.
Pisang kuning memiliki 6,35 gram pati, yang turun menjadi 0,45 gram pada pisang yang terlalu matang. Pisang yang terlalu matang juga memiliki lebih sedikit serat.
Pisang matang memiliki 1,9 gram serat dan pisang kuning memiliki 3,1 gram serat, yang membuat pisang kuning bagus untuk pencernaan.
Baca Juga: Diklaim Lebih Baik, WHO Segera Rilis Vaksin Covid-19 Baru Tanpa Disuntik
Menurut penelitian dalam Journal Diabetic Medicine, gula darah penderita diabetes tidak melonjak tajam ketika mengonsumsi pisang mentah dibandingkan mengonsumsi pisang yang terlalu matang.
2. Pisang kuning
Pisang kuning adalah pilihan pisang terbaik. Pisang kuning yang matang sempurna sangat enak dimakan. Anda bisa mendapatkan banyak manfaat kesehatan dari makan pisang kuning.
3. Pisang hijau baik untuk menurunkan berat badan
Pisang hijau yang kurang matang memiliki kandungan gula lebih rendah dan pati lebih tahan. Pati resisten baik untuk pencernaan, karena tidak bisa diuraikan oleh enzim perut dan membuat Anda kenyang lebih lama.
Anda bisa menambahkan pisang hijau ke dalam smoothie atau menggunakan tepung pisang untuk mengonsumsinya.
Berita Terkait
-
Selain Cokelat, Ini 3 Makanan Sehari-hari yang Bisa Bikin Kita Bahagia
-
Ritual Belphegor di Depan Pohon Pisang: Rangkul Mitos Lokal Tanah Jawa
-
Fakta Baru Mayat di Cikupa: Diduga Tewas Sepekan, Dibungkus Plastik dan Karung
-
Mayat Membusuk Terbungkus Plastik Ditemukan di Kebun Pisang Cikupa, Polisi Buru Identitas Korban
-
Sambut Akhir Tahun, Archipelago Hadirkan Menu Pisang Lokal di Lebih dari 150 Hotel
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental