Suara.com - Program pencegahan anemia pada remaja putri atau yang dikenal dengan MITRA Youth di 10 kabupaten Jawa Timur dan 10 kabupaten di Nusa Tenggara Timur (NTT) baru saja usai.
Anemia adalah kondisi ketika darah tidak memiliki sel darah merah sehat yang cukup. Hasilnya pasokan oksigen ke organ tubuh jadi berkurang. Dan menurut Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 sebanyak 32 persen remaja Indonesia menderita anemia.
Lewat program ini setiap tahun lebih dari 400.000 remaja putri mendapatkan suplemen tablet tambah darah (TTD) setiap minggunya. Tidak hanya itu kegiatan edukasi gizi diberikan di setiap minggunya.
Program yang sudah berjalan sejak 2017 hingga 2020 ini berhasil menjangkau 5.859 Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat di NTT dan Jawa Timur, hasil kerjasama organisasi Nutrition Internasional, pemerintah Indonesia, Australia dan Kanada.
Direktr Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Dhian Probhoyekti bersuka cita dan bersyukur atas pencapaian program ini, karena secara tidak langsung bisa mengatasi stunting di Indonesia.
Ini karena remaja putri yang dijangkau nantinya akan menjadi ibu dan melahirkan anak, sehingga apabila gizinya baik seperti tidak anemia, risiko melahirkan anak stunting jadi berkurang.
"Program MITRA Youth mendemonstrasikan pendekatan terintegrasi yang melibatkan kegiatan di sekolah dan di luar sekolah demi memastikan serapan TTD serta meningkatkan pengetahuan remaja tentang gizi yang baik,” kata Dhian saat konferensi pers, Kamis (27/5/2021).
Saat konferensi pers, dibagikan juga laporan dan hasil program kepada perwakilan pemerintah dan pejabat dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Bappenas, mitra pembangunan, akademisi, dan media.
Country Director Nutrition International, Dr. Sri Kusyuniati, Country Director Nutrition International berharap lewat program ini akan terjadi perubahan perilaku masyarakat khususnya orangtua remaja dan pihak sekolah yang diintervensi.
Baca Juga: Salah Cara Diet Bisa Tingkatkan Risiko Anemia
"Gizi yang baik pada masa remaja ini dapat mendorong pertumbuhan fisik dan mental yang optimal; memberikan remaja kekuatan dan fokus untuk belajar, bekerja, menangkal penyakit, dan berpartisipasi penuh di masyarakat," terang Dr. Sri.
Lewat program ini pula, ketersediaan pasokan tablet tambah darah (TTD) bisa dipastikan, sehingga kacaunya jadwal pemberian TTD bisa diantisipasi.
Dalam praktiknya sebelum pandemi, para relawan dan petugas mendatangi sekolah dan mereka juga rela mendatangi rumah para remaja putri satu per satu saat pandemi, karena sekolah ditutup akibat pembatasan sosial.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!