Suara.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika telah menyetujui sebuah alat pencitraan baru yang dapat mendeteksi kanker prostat yang sudah menyebar ke bagian lain tubuh.
Menurut perusahaan pencitraan medis Lantheus yang menciptakan alat tersebut, alat ini dapat memberikan bantuan visual kepada para dokter agar dapat menghilangkan sel kanker prostat metastatik yang sebelumnya sulit dikenali.
Secara global, kanker prostat diperkirakan menempati posisi keempat dalam kanker paling umum yang diderita manusia setelah kanker paru-paru, payudara, dan kolorektal.
Ketika kanker prostat menyebar, seringkali sel kankernya akan memengaruhi tulang. Hal ini membuatnya sulit untuk dideteksi menggunakan alat pencitraan tradisional.
"Sangat sulit untuk mengambil gambar tentang apa yang sudah terjadi di dalam tulang," kata Michael Morris, ahli onkologi medis di Memorial Sloan Kettering Cancer Center di New York City.
Menurutnya, dilansir Today, alat pencitraan tradional cenderung baru akan menemukan masalah pada jaringan di sekitar tulang setelah kerusakan terjadi.
"Sekarang kami tidak perlu menunggu itu. Kami bisa mendeteksinya jauh lebih jelas dan lebih awal," sambung Morris.
Teknik baru ini menggunakan molekul pelacak untuk mencari protein yang ditemukan pada sebagian besar sel kanker prostat, yakni antigen membran khusus prostat (PSMA). Pelacak, yang disuntikkan ke dalam aliran darah, menerangi sel-sel tersebut selama pemindaian PET.
Persetujuan baru ini akan menjadi pelacak pertama untuk kanker prostat stadium lanjut yang tersedia secara komersial.
Baca Juga: Miso, Makanan Pelawan Kanker dengan Rasa Enak
Tetapi, alat pemindaian ini tidak dimaksudkan untuk mengganti pengujian Prostat Specific Antigen (PSA), alat skrining kanker prostat yang digunakan untuk mendeteksi adanya sel kanker.
Sebaliknya, alat ini dimaksudkan bagi pasien yang sudah didiagnosis dengan kanker prostat, yang mana mengalami peningkatan kadar PSA setelah menjalani pengobatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini
-
Sinshe Modern: Rahasia Sehat Alami dengan Sentuhan Teknologi, Dari Stroke Hingga Program Hamil!