Suara.com - Setiap tahun, sekitar 795.000 orang di Amerika Serikat mengalami stroke. Sekitar 185.000 stroke terjadi pada orang yang telah mengalami setidaknya satu kali stroke sebelumnya.
Selain itu, sekitar 240.000 orang mengalami transient ischemic attack (TIA), atau stroke ringan, setiap tahun. Sekitar 9 hingga 17 persen dari orang-orang tersebut akan mengalami stroke dalam waktu 90 hari.
Stroke adalah penyebab utama kecacatan jangka panjang. Dan seseorang meninggal karena stroke setiap 4 menit.
Pedoman baru dari American Heart Association (AHA) dan American Stroke Association (ASA) menguraikan rekomendasi bagi dokter untuk membantu pasien mereka menghindari stroke kedua.
“Sekitar 80 persen stroke dapat dicegah dengan mengontrol tekanan darah, makan makanan yang sehat, melakukan aktivitas fisik secara teratur, tidak merokok, dan menjaga berat badan yang sehat,” kata Dr. Amytis Towfighi, wakil ketua kelompok penulisan pedoman untuk AHA dan direktur layanan neurologis di Departemen Layanan Kesehatan Los Angeles County, dalam sebuah pernyataan, seperti dilanisr dari Healthshots.
Dan inilah perubahan gaya hidup yang disarankan untuk mereka yang pernah mengalami stroke atau TIA, agar tak terkena serangan stroke kedua, menurut Dr. Andrew Freeman, kardiologis di National Jewish Health di Denver.
1. Olahraga teratur
Lakukan 30 menit jalan kaki tanpa jeda atau aktivitas serupa yang Anda bisa nikmati setiap hari. Tujuannya adalah agar Anda sedikit terengah-engah (tidak kesulitan bernapas) saat Anda berolahraga.
2. Diet
Konsumsi makanan yang rendah lemak, makanan utuh (bukan olahan), dan perbanyak makanan nabati. Jenis diet ini telah terbukti menghentikan perkembangan penyakit koroner dan penyakit pembuluh darah, dan dapat membantu mempertahankan berat badan yang moderat.
3. Mengurangi stres
Stres memiliki dampak besar pada tekanan darah, dan penting untuk mengendalikan keduanya.
Baca Juga: Jadi Sorotan, Ini 3 Pengakuan Cinta Laura Soal Gaya Hidup
4. Keterhubungan dengan orang lain
Ada data yang menunjukkan bahwa keterhubungan dengan keluarga dan teman secara nyata meningkatkan kesehatan vaskular.
5. Tidur yang cukup
Tidur minimal 7 jam tanpa gangguan adalah yang terbaik untuk kesehatan kardio dan serebrovaskular secara keseluruhan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat