Suara.com - Imbauan pemerintah Amerika Serikat yang membolehkan penerima vaksin COVID-19 dan pasien sembuh untuk boleh melepas masker nampaknya akan diikuti Brasil.
Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengatakan, kementerian kesehatan negaranya tengah mempersiapkan langkah agar masker tak perlu lagi dikenakan oleh mereka yang sudah mendapat vaksinasi lengkap.
Bolsonaro, yang menentang penguncian dan jaga jarak sosial meski negaranya menghadapi wabah COVID-19 terparah kedua di dunia, saat pidato mengatakan bahwa karantina seharusnya hanya untuk orang-orang yang terinfeksi.
"(Aturan itu) berguna bagi mereka yang tertular," katanya, menambahkan: "Karantina untuk mereka yang terinfeksi," katanya dilansir ANTARA.
Berbicara di sebuah acara bertema pariwisata, presiden mengatakan pandemi membuat sektor pariwisata Brasil dalam "perawatan intensif" namun kini bangkit.
Hampir setengah juta warga Brasil meninggal akibat COVID-19 dan program vaksinasi di negara tersebut menghadapi penundaan.
Baru 23,6 persen dari penduduk Brasil menerima dosis pertama vaksin dan baru 10,2 persen yang menerima dosis lengkap, menurut data Kementerian Kesehatan.
Sementara itu, keputusan pemerintah Amerika Serikat yang membolehkan lepas masker menuai kritik dari pakar kesehatan dan tak mungkin diterapkan di Indonesia.
Dokter Spesialis Paru lulusan Universitas Indonesia, Erlina Burhan mengatakan kondisi Amerika Serikat dan Indonesia sangat berbeda, terutama dalam hal cakupan vaksinasi.
Baca Juga: Masuk Toko Apple Tak Perlu Gunakan Masker Lagi, Asalkan...
"Kondisi di Indonesia dan Amerika berbeda. Mereka (AS) sudah hampir mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok. AS cakupan vaksinasi tinggi sudah 100 juta orang," kata Erlina saat berbicara dalam acara Pentingnya Menjaga Imunitas Tubuh Meski Sudah Divaksinasi yang diselenggarakan SOHO Global Health, Rabu (28/4/2021).
Itu juga, tambah Erlina, mengapa Indonesia dan dunia belum mendapatkan produk vaksin pabrikan AS seperti Moderna dan Pfizer yang diberikan lebih dulu kepada warga AS guna tercapainya herd immunity di sana.
"Dengan vaksinasi yang tinggi diharapkan ada herd immunity dan terjadi pelambatan kasus Covid-19. Nanti di sana negara dengan kondisi endemis saja."
Ia menekankan sekali lagi bagaimana aturan serupa belum bisa diterapkan di Indonesia.
"Ini tidak boleh ditiru oleh Indonesia. Vaksinasi Indonesia masih sedikit, sudah divaksin juga masih bisa terpapar Covid-19. Itu (tidak pakai masker) tidak bisa diterapkan di Indonesa sebelum mencapai herd immunity," tutupnya.
Berita Terkait
-
Wajah Auto Bebas Kilap! 4 Pilihan Skincare Innisfree untuk Kulit Berminyak
-
Oscar Menyerah Usai Alami Masalah Jantung, Eks Chelsea Itu Putuskan Gantung Sepatu
-
Apakah Masker Emas dan Bubuk Berlian Efektif untuk Kulit Anda?
-
5 Masker Wajah Anti-Aging untuk Usia 50-an, Atasi Keriput hingga Flek Hitam
-
Cari Masker Kolagen untuk Anti Aging? Ini 5 Pilihan yang Bagus dan Harganya Murah
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
Terkini
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana