Suara.com - Amerika Serikat menunjukan sinyal kemungkinan akan memberikan suntikan booster vaksin Covid-19 untuk kelompok rentan. Sinyal itu disampaikan oleh Pakar penyakit Amerika Serikat Dr. Anthony Fauci.
Menurut Fauci, orang-orang dengan kondisi kesehatan tertentu kemungkinan akan diminta untuk mengambil suntikan penguat virus corona karena munculnya varian virus yang berbahaya.
"Mereka yang adalah pasien transplantasi, kemoterapi kanker, penyakit autoimun yang menggunakan rejimen imunosupresan. Mereka termasuk individu yang, jika ada booster ketiga, akan termasuk di antara yang rentan," kata Fauci dalam sebuah wawancara, dikutip dari Fox News.
Ada pandangan bahwa suntikan penguat diperlukan karena virus corona terus menyebar dan harapannya pemulihan global bisa dilakukan lebih cepat dan infeksi Covid-19 berkurang.
Dr. Ugur Sahin, kepala BioNTech, yang bekerja sama dengan Pfizer untuk membuat vaksin, mengemukakan beberapa kekhawatiran bahwa kekebalan dapat mulai berkurang setelah tujuh bulan pasca pemberian vaksin.
The Wall Street Journal melaporkan bahwa Sahin membuat komentar tentang penelitian di Israel yang menunjukkan, mereka yang divaksinasi penuh pada Januari memiliki kemungkinan tiga kali lebih besar untuk terkena virus daripada mereka yang menerima vaksin pada bulan Mei.
Meski begitu, menurut Sahin juga, meskipun antibodi menurun, kebanyakan orang akan terus terlindungi dari gejala berat bila terinfeksi. Sehingga mungkin tidak perlu mendapatkan dosis ketiga vaksin.
Amerika Serikat telah memvaksinasi 56,4 persen populasinya, termasuk anak-anak. Paling tidak mereka telah mendapatkan satu dosis vaksin, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.
Baca Juga: Baru 110 Ribu Warga Jogja yang Divaksin, Ini Cara Pemkot Percepat Vaksinasi
Berita Terkait
-
Rupiah Tumbang Dihantam Sentimen Global dan Lokal
-
Donald Trump Ancam Pindahkan Venue Piala Dunia 2026, Ini Penyebabnya
-
Menkeu Purbaya soal Perang Dagang AS-China: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung!
-
Bantai Italia, Amerika Serikat Lolos ke Perempatfinal Piala Dunia U-20 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
Terkini
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?
-
Fraud Asuransi Kesehatan: Rugikan Triliunan Rupiah dan Pengaruhi Kualitas Layanan Medis!
-
Rahasia Kehamilan Sehat dan Anak Cerdas: Nutrisi Mikro dan Omega 3 Kuncinya!
-
Kisah Ibu Tunggal Anak Meninggal akibat Difteri Lupa Imunisasi, Dihantui Penyesalan!
-
Masa Depan Layanan Kesehatan Ada di Genggaman Anda: Bagaimana Digitalisasi Memudahkan Pasien?