Suara.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan alias FDA Amerika Serikat menolak permintaan izin penggunaan darurat (EUA) obat lenzilumab. Apa alasannya ya?
Diketahui, lenzilumab merupakan obat buatan Humanigen untuk mengobati pasien baru COVID-19 rawat inap.
"Dalam suratnya, FDA menyatakan bahwa pihaknya tidak dapat menyimpulkan apakah manfaat yang diketahui dan potensial dari obat lenzilumab lebih besar ketimbang risiko yang diketahui dan potensial dalam penggunaannya sebagai pengobatan COVID-19," kata perusahaan melalui pernyataan, melansir ANTARA.
Humanigen berharap studi yang sedang berlangsung dapat memberikan data tambahan tentang keamanan dan efikasi untuk mendukung pengajuan EUA berikutnya.
Perusahaan itu telah mengajukan permohonan EUA untuk obat lenzilumab kepada FDA pada Mei dengan mencantumkan data uji coba tahap akhir.
Humanigen juga telah memulai proses otorisasi obat lenzilumab di Inggris pada Juni melalui pengajuan tinjauan bergulir.
Sebelumnya, FDA juga sempat mengomentari penggunaan ivermectin untuk pasien COVID-19.
Hal ini disampaikan FDA melalui cuitannya di akun twitter resmi FDA AS pada 21 Agustus 2021.
"Anda bukan kuda. Anda Bukan sapi. Serius deh, kalian semua. Berhenti!" cuit @US_FDA beberapa hari lalu, dikutip Suara.com, Jumat (27/8/2021).
Baca Juga: Duh, Studi Ungkap Ivermectin Sebabkan Kemandulan pada Lelaki
Di AS, Ivermectin memang disetujui penggunaanya pada manusia, tapi hanya untuk mengobati penyakit akibat parasit cacing, dan untuk penggunaan topikal atau obat luar yang biasa digunaan untuk kutu rambut, serta masalah kulit seperti rusacea.
Selain itu Ivermectin juga mendapat persetujuan FDA untuk digunakan pada hewan, dengan tujuan mencegah penyakit pada beberapa spesies hewan kecil, dan untuk pengobatan parasit internal dan eksternal berbagai sepsies hewan.
Mencegah Ivermectin sembarangan digunakan, maka FDA menetapkan aturan label Ivermectin untuk hewan dan untuk manusia. Bila manusia menggunaan Ivermectin untuk hewan, maka bisa menyebabkan bahaya serius.
Berita Terkait
-
Donald Trump Dituding Dalang Kesepakatan Terburuk Piala Dunia 2026, Kota-Kota AS Terancam Bangkrut
-
Duh! Kesepakatan Dagang RI-AS Terancam Batal, Trump Sebut Prabowo Mengingkari?
-
Cristiano Ronaldo Telepon Donald Trump, Hubungan Dua Tokoh Dunia Ini Jadi Sorotan
-
Ulasan Buku Melania: Tokoh Publik Amerika Serikat yang Melegenda
-
Pramono Anung: Blok M Sudah Lebih dari Tokyo, Tapi yang Dipotret Urusan Sampah
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah