Suara.com - Berdebar tanpa sebab hingga pusing bukanlah kondisi yang umum dialami orang. Jika ini terjadi, bisa jadi Anda mengalami gangguan irama jantung. Penyakit apa itu?
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), dr. Sony Hilal Wicaksono, Sp.JP(K)-FIHA, FAsCC mengatakan gangguan irama jantung terjadi saat ruang jantung di bagian atas dan di bagian bawah tidak berkoordinasi dengan baik, sehingga menyebabkan jantung berdetak terlalu lambat, terlalu cepat, atau bahkan tidak beraturan.
"Irama jantung bisa tidak teratur dan juga bisa teratur (terlalu cepat atau terlalu lambat). Irama jantung dikatakan normal jika denyutnya teratur dengan laju 40-110 kali per menit," kata dia, dilansir ANTARA.
Jika dibiarkan, gangguan irama jantung atau aritmia bisa menjadi penyebab stroke.
Mereka dengan gangguan irama jantung biasanya mengalami sejumlah gejala seperti muncul rasa berdebar, sesak, lemas, pusing, bahkan bisa saja pingsan.
Pemeriksaan nadi mandiri menggunakan jari menjadi rekomendasi dokter untuk menghindari terjadinya atrial fibrillation. Namun tidak semua orang terlatih melakukannya, sehingga mereka disarankan datang ke rumah sakit untuk melakukan check-up EKG 12 lead.
Sony mengatakan, kemampuan bantuan hidup dasar sangat dibutuhkan apabila ada orang-orang di sekitar Anda yang mengalami gejala ini.
Beberapa langkah bantuan ini bisa disingkat dengan "DRSABCD", yang merupakan akronim dari Danger atau cek terlebih dahulu bahaya di sekitar, Response atau cek respon orang yang pingsan, Send for help salah satunya menghubungi ambulans, Airway yakni membebaskan jalan napas, Breathing atau cek pernapasan, CPR apabila tidak ada pergerakan napas dan Defibrillation dipasang sesegera mungkin jika tersedia sembari menunggu ambulans datang. [ANTARA]
Baca Juga: Biaya Pasang Alat Pacu Jantung dan Ablasi di Eka Hospital
Berita Terkait
-
Gangguan Irama Jantung Intai Anak Muda, Teknologi Ablasi Dinilai Makin Dibutuhkan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Smartwatch Selamatkan Nyawa: Kisah Pasien yang 'Diperintah' Jam Pintar untuk Periksa ke Dokter
-
Benarkah Gangguan Irama Jantung Bisa Picu Stroke? Dokter Ungkap Penyebab dan Gejalanya
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
- 5 Rekomendasi Mobil Tua Irit BBM, Ada yang Seharga Motor BeAT Bekas
Pilihan
-
Kekayaan dan Gaji Endipat Wijaya, Anggota DPR Nyinyir Donasi Warga untuk Sumatra
-
Emiten Adik Prabowo Bakal Pasang Jaringan Internet Sepanjang Rel KAI di Sumatra
-
7 Sepatu Lari Lokal untuk Mengatasi Cedera dan Pegal Kaki di Bawah 500 Ribu
-
Klaim Listrik di Aceh Pulih 93 Persen, PLN Minta Maaf: Kami Sampaikan Informasi Tidak Akurat!
-
TikTok Hadirkan Fitur Shared Feed untuk Tingkatkan Interaksi Pengguna
Terkini
-
Cara Mencegah Stroke Sejak Dini dengan Langkah Sederhana, Yuk Pelajari!
-
12 Gejala Penyakit ISPA yang Wajib Diwaspadai, Serang Korban Banjir Sumatra
-
Stop Gerakan Tutup Mulut! 3 Metode Ampuh Bikin Anak Lahap MPASI di Usia Emas
-
Bukan Hanya Estetika: Ini Terobosan Stem Cell Terkini yang Dikembangkan Ilmuwan Indonesia
-
Kolesterol Jahat Masih Tinggi, 80 Persen Pasien Jantung Gagal Capai Target LDL-C
-
Waspada Ancaman di Tanah Suci: Mengapa Meningitis Jadi Momok Jemaah Haji dan Umrah Indonesia?
-
Dapur Jadi Ruang Kelas: Cara Efektif Ajarkan Gizi pada Anak Melalui Memasak
-
Waspada! Ini Alasan Migrain Sangat Umum Menyerang Anak dan Remaja
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat