Suara.com - Menjelang peringatan Hari Diabetes Sedunia pada tanggal 14 November 2021, laporan tentang kasus diabetes anak di Indonesia jadi sorotan.
Data dari International Diabetes Federation (IDF), yang menyebut Indonesia negara tertinggi ke-5 dunia dengan kasus diabetes tidak terdiagnosis.
"Per jumlah itu total, karena diabetes seperti gunung es, yang diabetes tidak terdiagnosis itu di China 65 juta, India 44 juta, Amerika Serikat hampir 12 juta, Pakistan 8,5 juta, Indonesia 8 juta," ungkap pakar kesehatan anak Prof. Aman Pulungan dalam acara diskusi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Sabtu (13/11/2021).
Namun kata dokter anggota Dewan Penasehat Physician International Society for Pediatric and Adolescent Diabetics (ISPAD) itu, berdasarkan proporsi kasus diabetes anak yang tidak terdiagnosis, Indonesia tertinggi di dunia.
"Tetapi kalau dalam bentuk proporsional kita ranking satu di dunia yang underdiagnosis kita 73,7 persen. Bahkan China saja 56 persen, negara yang lain rerata di bawah 50 persen, proporsi yang tidak terdiagnosis," terangnya.
Proporsi kasus diabetes anak yang dimaksud, apabila disandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia, yang jumlahnya lebih rendah dari China, India, hingga Amerika Serikat.
"Jumlah angkanya mereka lebih tinggi jumlah populasinya juga," imbuh Prof. Aman.
Sehingga, mantan Ketua Umum IDAI itu mengungkap jika Indonesia masih masuk kategori 'rapot merah' dalam hal kemampuan mendiagnosis diabetes pada anak.
"Kita mendiagnosis diabetes tipe 1 dan tipe 2 rapotnya merah," pungkas Prof. Aman.
Baca Juga: Mood Jelek Bikin Gula Darah Pengidap Diabetes Naik, Apa Kata Dokter?
Perlu diketahui, umumnya jenis diabetes yang dialami anak adalah diabetes tipe 1 dan tipe 2. Diabetes tipe 1 yaitu, adanya kerusakan pada sel pankreas sehingga ia tidak bisa memproduksi insulin.
Sedangkan diabetes tipe 2 adalah jenis diabetes yang disebabkan karena insulin tidak bisa bekerja dengan baik, sehingga tidak bisa mengubah gula darah menjadi energi.
Insulin adalah hormon yang bertugas memecah gula dalam darah jadi energi, saat insulin tidak ada atau tidak bisa bekerja akan membuat gula dalam darah menumpuk.
Berita Terkait
-
Transformasi Mengejutkan Fahmi Bo: Dulu Bugar, Kini Kondisinya Bikin Miris
-
Kenali Tanda Diabetes Tipe 1 pada Anak, Orang Tua Wajib Waspada!
-
Ilmuwan Muda Indonesia Temukan Senyawa Baru untuk Mengatasi Diabetes
-
5 Gejala Pradiabetes yang Wajib Diwaspadai, Termasuk Kesemutan Tangan dan Kaki!
-
47 Persen Orang Dewasa Terancam, Rahasia Gusi dan Hubungannya dengan Jantung: Diabetes dan Alzheimer
Terpopuler
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- Daftar HP Xiaomi yang Terima Update HyperOS 3 di Oktober 2025, Lengkap Redmi dan POCO
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?
-
Fraud Asuransi Kesehatan: Rugikan Triliunan Rupiah dan Pengaruhi Kualitas Layanan Medis!
-
Rahasia Kehamilan Sehat dan Anak Cerdas: Nutrisi Mikro dan Omega 3 Kuncinya!
-
Kisah Ibu Tunggal Anak Meninggal akibat Difteri Lupa Imunisasi, Dihantui Penyesalan!
-
Masa Depan Layanan Kesehatan Ada di Genggaman Anda: Bagaimana Digitalisasi Memudahkan Pasien?
-
Manfaat Jeda Sejenak, Ketenangan yang Menyelamatkan di Tengah Hiruk Pikuk Kota
-
WHO Apresiasi Kemajuan Indonesia dalam Pengembangan Obat Herbal Modern
-
Stop Diet Ekstrem! 3 Langkah Sederhana Perbaiki Pencernaan, Badan Jadi Lebih Sehat
-
Prodia Skrining 23.000 Lansia di Indonesia, Dukung Deteksi Dini dan Pencegahan Demensia