Suara.com - Varian Omicron cukup ditakuti karena memiliki lebih dari 30 mutasi pada protein lonjakannya. Hal ini bisa membuat virus sangat mudah menular dan kebal dari vaksin Covid-19.
Para ahli pun terus memperluas pemahamannya mengenai varian Omicron tersebut. Seorang dokter telah emnemukan bahwa nyeri tubuh bisa menjadi tanda infeksi varian Omicron.
Dr. Unben Pillay, dari Departemen Kesehatan Afrika Selatan, mengatakan banyak pasien yang terinfeksi varian Omicron mengeluhkan nyeri tubuh. Ia juga yang melaporkan bahwa varian baru virus corona ini bisa menyebabkan keringat malam.
Dr. Unben Pillay mencatat bahwa pasien virus corona Covid-19 yang sudah vaksinasi biasanya jauh lebih baik atau tidak mengalami gejala parah ketika tertular varian Omicron.
Nyeri tubuh adalah gejala umum infeks virus, karena tubuh menggunakan peradangan untuk melawan infeksi atau patogen lainnya.
"Beberapa orang mengalami rasa sakit meluas di seluruh tubuh yang datang dan pergi ketika pulih," kata NHS dikutip dari Express.
Laporan infeksi dari varian virus corona sebelumnya menggambarikan rasa sakit parah di bahu dan lengan setelah tertular virus corona.
Masalah-masalah ini sering terjadi bersamaan dengan kekakuan pada lengan dan kelemahan pada beberapa otot.
"Tapi, masalah ini biasanya membaik cukup cepat. Meski begitu, Anda harus konsultasi dengan dokter bila menimbulkan masalah parah," kata NHS.
Baca Juga: Dokter Top AS: Virus Corona Varian Omicron Bisa Menghindar dari Perlindungan Vaksin
Beberapa orang juga memiliki perasaan aneh atau berubah seperti mati rasa atau kesemutan dan kelemahan di lengan atau kaki mereka.
Temuan terbaru yang dirilis oleh CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit) ini telah menguraikan profil gejala varian Omicron, yang menunjukkan batuk, kelelahan dan hidung tersumbat sebagai gejala umumnya.
Temuan ini muncul setelah para ilmuwan memperingatkan adanya gelombang infeksi virus corona dan kematian akibat virus tersebut.
Gejala varian Omicron yang ringan sekarang ini berpotensi memicu penyebaran virus, karena orang lebih cenderung mengabaikan gejalanya sebagai pilek.
"Saat ini, kami memperkirakan bahwa antara satu dan tiga dan satu dari empat kasus pilek sebenarnya disebabkan oleh Covid-19," katanya.
Para peneliti telah menegaskan kembali pentingnya vaksinasi dalam menghadapi penyebaran varian Omicron. Karena, cara ini merupakan peluang terbaik untuk mencegah rawat inap.
Berita Terkait
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
-
Dari LPS ke Kursi Menkeu: Akankah Purbaya Tetap Berani Lawan Budaya ABS?
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?