Suara.com - Penyanyi senior Nindy Ellesse meninggal dunia, Minggu, (2/1/2021). Perempuan 54 tahun ini tengah disemayamkan di Rumah Duka MRCCC Siloam Hospitas Semanggi, Jakarta. Jenazahnya baru akan dimakamkan pada 4 Januari 2022.
Belum diketahui pasti penyebab Nindy Ellesse meninggal dunia. Namun begitu, beberapa waktu lalu dia sempat menjalani perawatan di rumah sakit.
Dalam video yang diunggah di Instagram, dia menyebut paru-paru miliknya dipenuhi cairan.
"Jadi paru-paru aku penuh cairan. Baru diambil dari belakang. Mudah-mudahan tidak ada efek samping," tutur Nindy Ellesse.
Kondisi yang dialami oleh Nindy Ellese kerap dikenal dengan nama Edema paru. Ini adalah kondisi di mana paru-paru terisi cairan.
Edema paru juga dikenal sebagai kemacetan paru-paru, air paru-paru, dan kemacetan paru-paru. Ketika edema paru terjadi, tubuh berjuang untuk mendapatkan oksigen yang cukup dan Anda mulai mengalami sesak napas.
Tetapi pengobatan tepat waktu untuk edema paru dan penyebab yang mendasarinya dapat meningkatkan kemungkinan hasil.
Penyebab paling umum dari edema paru adalah gagal jantung kongestif (CHF). Gagal jantung terjadi ketika jantung tidak dapat lagi memompa darah dengan baik ke seluruh tubuh. Ini menciptakan cadangan tekanan di pembuluh darah kecil paru-paru, yang menyebabkan pembuluh mengeluarkan cairan.
Dalam tubuh yang sehat, paru-paru akan mengambil oksigen dari udara yang Anda hirup dan memasukkannya ke dalam aliran darah. Tetapi ketika cairan mengisi paru-paru Anda, mereka tidak dapat memasukkan oksigen ke dalam aliran darah. Ini menghilangkan sisa oksigen tubuh.
Baca Juga: Perbedaan Pernapasan Berudu dan Katak karena Tempat Hidupnya
Kondisi medis lain yang kurang umum yang dapat menyebabkan edema paru meliputi:
- serangan jantung, atau penyakit jantung lainnya
- katup jantung bocor, menyempit, atau rusak
- tekanan darah tinggi mendadak
- radang paru-paru
- gagal ginjal
- kerusakan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi parah
- sepsis darah yang parah, atau keracunan darah yang disebabkan oleh infeksi
Faktor eksternal
Beberapa faktor eksternal juga dapat memberikan tekanan ekstra pada jantung dan paru-paru dan menyebabkan edema paru. Faktor luar tersebut adalah:
- paparan ketinggian tinggi
- penggunaan obat-obatan terlarang atau overdosis obat
- kerusakan paru-paru yang disebabkan oleh menghirup racun
- trauma berat
- cedera besar
- hampir tenggelam
Dalam kasus edema paru, tubuh Anda akan berjuang untuk mendapatkan oksigen. Ini karena jumlah cairan yang meningkat di paru-paru mencegah oksigen masuk ke aliran darah. Gejala dapat terus memburuk sampai mendapatkan perawatan. Gejala tergantung pada jenis edema paru.
Gejala edema paru jangka panjang meliputi:
- sesak napas saat beraktivitas fisik
- kesulitan bernafas saat berbaring
- mengi
- bangun di malam hari dengan perasaan sesak yang hilang ketika Anda duduk
- penambahan berat badan yang cepat, terutama di kaki
- pembengkakan di bagian bawah tubuh
- kelelahan
Edema paru ketinggian tinggi
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
Stop Diet Ketat! Ini 3 Rahasia Metabolisme Kuat ala Pakar Kesehatan yang Jarang Diketahui
-
Indonesia Darurat Kesehatan Mental, Kasus Terbanyak: Depresi, Anxiety, dan Skizofrenia
-
Rekomendasi Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh yang Mudah Ditemukan di Apotek
-
Horor! Sampah Plastik Kini Ditemukan di Rahim Ibu Hamil Indonesia, Apa Efeknya ke Janin?
-
Kebutuhan Penanganan Kanker dan Jantung Meningkat, Kini Ada RS Berstandar Global di Surabaya
-
Waspada Ibu Hamil Kurus! Plis Kenali Risikonya dan Cara Aman Menaikkan Berat Badan
-
9 Penyakit 'Calon Pandemi' yang Diwaspadai WHO, Salah Satunya Pernah Kita Hadapi
-
Kabar Baik Pengganti Transplantasi Jantung: Teknologi 'Heart Assist Device' Siap Hadir di Indonesia
-
Jennifer Coppen Ungkap Tantangan Rawat Kulit Sensitif Anaknya, Kini Lebih Selektif Pilih Skincare
-
Titiek Soeharto Klaim Ikan Laut Tidak Tercemar, Benarkah Demikian?