Suara.com - Telur seringkali dianggap sebagai salah satu asupan sehat. Bahkan para ahli menganggapnya sebagai sumber yang kaya protein dan nutrisi lain yang membuat Anda kenyang dan berenergi.
Tapi, sebuah studi oleh badan amal kesehatan Viva! Health menyatakan bahwa telur dapat menyebabkan kanker ovarium atau prostat.
Dilansir dari Times of India, sesuai penelitian, makan lebih dari dua telur seminggu meningkatkan risiko kanker ovarium dan prostat sebesar 80 persen. Studi ini juga menunjukkan bahwa bahkan satu telur seminggu meningkatkan risiko kanker hingga 70 persen.
Jika kita mengikuti penelitian, telur kaya akan kolesterol yang terlibat dalam sintesis hormon seks seperti testosteron dan estrogen yang mendorong pertumbuhan sel juga.
Telah ditemukan dalam penelitian bahwa tingkat sel yang tinggi berkontribusi pada pertumbuhan kanker di jaringan yang sensitif terhadap hormon seperti ovarium atau prostat.
Disebutkan juga bahwa telur juga mengandung zat yang disebut kolin, yang secara langsung terkait dengan risiko serius kanker prostat yang mematikan.
Menurut ahli gizi dan praktisi medis, tidak ada bukti kuat atau ilmiah bahwa telur terkait dengan kanker. Telur adalah bagian dari diet seimbang yang membantu meningkatkan daya ingat, membantu penurunan berat badan, dan juga meningkatkan pencernaan.
Oleh karena itu, menganggapnya sebagai kanker membutuhkan bukti yang kuat dan logis. Bahkan Cancer Research UK telah menemukan penelitian itu tidak jelas dan tidak memadai.
Menurut ahli gizi, telur padat nutrisi. Mereka kaya akan protein berkualitas tinggi yang membantu dalam pembaruan sel dan jaringan tubuh dan juga membantu penurunan berat badan dengan tetap kenyang lebih lama.
Baca Juga: Kebersihan Mulut yang Buruk Bisa Tingkatkan Risiko Kanker, Ini Sebabnya!
Selain itu, telur kaya akan vitamin D, B12, dan riboflavin (vitamin B2), serta yodium dan selenium dan asam lemak omega-3 DHA.
Nah, jika kita mengikuti ilmu kedokteran, tidak ada yang secara resmi terbukti atau dinyatakan oleh badan resmi.
Namun, para ahli menyarankan bahwa untuk menjalani gaya hidup yang lebih sehat, moderasi harus menjadi kuncinya. Khusus untuk telur, disarankan untuk membatasi konsumsi telur goreng, karena menggoreng meningkatkan jumlah lemak jenuh yang dapat menyebabkan peningkatan risiko penyakit jantung.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global