Suara.com - Selama menjalani isolasi mandiri, pasien Covid-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala disarankan mengonsumsi sejumlah vitamin dan mineral untuk membantu proses penyembuhan. Kementerian Kesehatan merekomendasikan penderita Covid-19 gejala ringan dan tanpa gejala untuk konsumsi vitamin C, D, E, dan zinc.
Fakta mengenai vitamin C, D, dan E, Anda tentu sudah sering mendengar. Tapi, tahukah Anda fakta seputar zinc atau seng? Dilansir dari Healthline, berikut 4 fakta zinc yang mungkin belum Anda ketahui.
1. Manfaat Zinc
Zinc adalah mineral penting yang digunakan tubuh dalam banyak cara. Zinc diperlukan untuk aktivitas lebih dari 300 enzim yang membantu metabolisme, pencernaan, fungsi saraf, dan banyak proses lainnya. Selain itu, penting untuk perkembangan dan fungsi sel kekebalan.
Penelitian menunjukkan bahwa zinc memiliki banyak manfaat kesehatan seperti meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mempercepat penyembuhan luka, mengurangi risiko penyakit terkait usia, mengurangi peradangan, dan lainnya.
Faktanya, kulit Anda menyimpan jumlah yang relatif tinggi sekitar 5 persen dari kandungan zinc tubuh. Sementara kekurangan zinc dapat memperlambat penyembuhan luka, suplementasi dengan zinc dapat mempercepat pemulihan pada orang dengan luka.
Zinc juga dibutuhkan untuk indera perasa dan penciuman Anda. Karena salah satu enzim yang penting untuk rasa dan bau yang tepat bergantung pada nutrisi ini, kekurangan zinc dapat mengurangi kemampuan untuk merasakan atau mencium.
2. Gejala kekurangan zinc
Meskipun defisiensi zinc yang parah jarang ditemui, hal itu dapat terjadi pada orang dengan mutasi genetik yang langka, bayi menyusui yang ibunya tidak memiliki cukup zinc, orang dengan kecanduan alkohol, dan siapa pun yang menggunakan obat penekan kekebalan tertentu.
Baca Juga: Konsumsi Suplemen Magnesium Penting bagi Pria Berusia di Atas 50 Tahun, Ini Alasannya
Gejala defisiensi zinc yang parah termasuk gangguan pertumbuhan dan perkembangan, keterlambatan kematangan seksual, ruam kulit, diare kronis, gangguan penyembuhan luka, dan masalah perilaku.
Mereka yang berisiko kekurangan zinc di antaranya, orang dengan penyakit gastrointestinal seperti penyakit Crohn, vegetarian dan vegan, wanita hamil dan menyusui, bayi yang lebih tua yang disusui secara eksklusif, orang dengan anemia sel sabit, orang yang kekurangan gizi, termasuk mereka yang menderita anoreksia atau bulimia, orang dengan penyakit ginjal kronis dan mereka yang menyalahgunakan alkohol.
Gejala kekurangan zinc ringan termasuk diare, penurunan kekebalan tubuh, rambut menipis, nafsu makan berkurang, gangguan suasana hati, kulit kering, masalah kesuburan, dan gangguan penyembuhan luka.
3. Makanan sumber zinc
Makanan yang mengandung zinc tertinggi meliputi kerang (tiram, kepiting, lobster), daging, kalkun, ayam, ikan flounder, sarden, salmon, buncis, lentil, kacang hitam, kacang merah, biji labu, kacang mete, biji rami, susu, yogurt, keju, telur, oat, quinoa, beras merah, jamur, kangkung, kacang polong, asparagus, sayuran bit dan telur.
Perlu diingat bahwa zinc yang ditemukan dalam sumber nabati seperti kacang-kacangan dan biji-bijian diserap kurang efisien karena adanya senyawa tanaman lain yang menghambat penyerapan. Sedangkan daging-dagingan, ikan dan kerang lebih mudah diserap.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia