Suara.com - Hepatitis akut misterius menyerang sejumlah anak dibeberapa negara di dunia termasuk Indonesia. World Health Organization (WHO) melaporkan penemuan kasus ini pada 5 April 2022. Sehingga penting bagi masyarakat untuk mengetahui gejala awal hepatitis akut pada anak dan dewasa.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia melaporkan adanya kasus kematian tiga orang anak diduga karena terserang hepatitis akut. Kematian terjadi dalam rentan waktu hanya dua pekan hingga April 2022. Hingga kini tercatat sudah ada 7 orang meninggal akibat hepatitis akut. Oleh karenanya, Anda harus mengetahui gejala awal hepatitis akut pada anak dan dewasa.
Hepatitis akut ini disebut misterius karena hingga saat ini belum diketahui penyebabnya secara pasti karena memerlukan penelitian yang mendalam. Meskipun sama-sama menyebabkan kerusakan organ hati, namun hepatitis akut ini berbeda dengan hepatitis pada umumnya. Lantas, apa gejala awal hepatitis akut pada anak dan dewasa?
Hasil dari pemeriksaan laboratorium oleh sejumlah ilmuan di luar negeri terhadap anak-anak menyatakan beberapa negatif hepatitis A,B,C,D dan E. Sebagian menunjukkan karena infeksi adenovirus tetapi gejalanya hepatitis.
Penyakit tersebut menyerang anak-anak yang sebelumnya sehat dengan rentan usia 11 bulan hingga 16 tahun, temuan terbaru orang dewasa juga bisa terkena hepatitis akut. Sejumlah pakar kesehatan dan WHO memberikan perhatian khusus terhadap kasus ini. Atas kejadian ini WHO menyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
Sebagai upaya dalam mengurangi penyebaran penyakit ini, masyarakat perlu mengetahui gejala, pengobatan hingga pencehannya.
Gejala Awal Hepatitis Akut pada Anak dan Dewasa
Gejala awal hepatitis akut pada anak dan dewasa pada umumnya sama. Berikut ini ciri-ciri gejala hepatitis akut:
1. Sindrom jaundice atau penyakit kuning
Baca Juga: Bayi Diduga Terjangkit Hepatitis Akut, Begini Penjelasan Dinkes Kabupaten Probolinggo
2. Gejala gastrointestinal seperti mual hingga muntah, diare dan sakit perut
3. Warna urine yang cenderung lebih gelap
4. Fases berwarna lebih pucat
5. Nyeri sendi dan pegal-pegal
6. Kelelahan
7. Hilang nafsu makan
8. Penurunan kesadaran
9. Demam, namun sebagian besar anak yang terserang penyakit ini tidak mengalami demam sebelumnya. Mereka awalnya sehat dan langsung jatuh sakit.
10. Hasil lab menunjukkan tingkat enzim yang tinggi sehingga memiliki tanda peradangan atau kerusakan hati.
Pengobatan Hepatitis Akut pada Anak dan Dewasa
Jika anak-anak menunjukkan gejala awal di atas maka segera periksakan ke dokter supaya mendapatkan penanganan dengan tepat. Jenis perawatan dan pengobatan sesuai dengan gejala, usia dan kesehatan keseluruhan pasien.
Pada kasus yang parah pasien akan direkomendasikan melakukan rawat inap hingga jenis perawatan sebagai berikut:
• Tes darah untuk mengetahui perkembangan penyakit di dalam tubuh.
• Mengonsumsi obat-obatan yang dilakukan untuk mengobati virus, atau mengendalikan penyakit autoimun.
• Transplantasi Hati untuk gagal hati stadium akhir pada hepatitis stadium akhir.
• Perawatan suportif, termasuk menjaga cairan, makan makanan yang sehat serta bergizi, dan istirahat yang cukup.
• Menerapkan langkah pencegahan hepatitis akut.
• Meskipun kasus baru tidak terhubung dengan virus hepatitis, namun tetap harus mendapatkan vaksin hepatitis B dan hepatitis A jika belum mendapatkan.
Cara Mencegah Hepatitis Akut Pada Anak dan Dewasa
Berikut ini beberapa kebiasaan yang dapat diterapkan untuk mencegah penyebaran hepatitis akut pada anak dan dewasa, antara lain yaitu:
1. Mencuci tangan hingga bersih
2. Makan makanan yang berzigi serta pastikan makanan dimasak hingga matang
3. Minum air bersih yang direbus matang
4. Tidak berganti alat makan dengan orang lain
5. Buang tinja dan popok sekali pakai pada tempatnya
6. Hindari kontak langsung dengan orang sakit
7. Patuhi protokol kesehatan
Demikian tadi ulasan mengenai gejala awal hepatitis akut pada anak dan dewasa. Serta beberapa upaya pengobatan hingga pencegahan hepatitis akut yang dapat diterapkan. Semoga informasi tersebut bermanfaat untuk kita semua.
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari
Berita Terkait
-
Bayi Diduga Terjangkit Hepatitis Akut, Begini Penjelasan Dinkes Kabupaten Probolinggo
-
Bocah di Tamansari Jakbar Terkonfirmasi Meninggal Akibat Hepatitis Akut
-
3 Vaksin Tambahan Untuk Anak Akan Diberikan Gratis Oleh Pemerintah, Cek Jadwalnya di Sini!
-
Mengenal Beragam Vaksin Hepatitis, Apakah Bisa Digunakan untuk Hepatitis Akut?
-
Hepatitis Akut Menyerang Anak Usia Berapa? Kenali Gejala dan Pencegahannya
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Lagi Stres Kok Jadi Makan Berlebihan? Ini Penjelasan Psikolog Klinis
-
Otak Ternyata Bisa Meniru Emosi Orang, Hati-hati Anxiety Bisa Menular
-
National Hospital Surabaya Buktikan Masa Depan Medis Ada di Tangan AI!
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika