Suara.com - Di tengah munculnya infeksi cacar monyet dan pandemi Covid-19, Australia dihebohkan dengan data terbaru soal penyakit misterius mendadak yang menyebabkan ratusan orang meninggal.
Mengutip Medical Daily, sudden adulth death syndrome (SADS) alias sindrom kematian mendadak pada orang dewasa viral setelah seorang perempuan berusia 31 tahun meninggal dalam tidurnya. SADS juga kerap disebut sebagai sindrom kematian aritmia mendadak, yang merujuk pada gangguan irama jantung sebagai penyebab kematian.
Penyakit ini menjadi penyebab utama orang-orang di bawah usia 40 tahun meninggal dunia meski sebelumnya tidak memiliki riwayat penyakit kronis. Diungkap oleh Royal Australian College of General Practitioners (RACGP), SADS menjadi diagnosis utama saat pemeriksaan otopsi tidak bisa menemukan penyebab kematian lainnya.
Data dari Baker Hearth and Diabetes Institute (BHDI) di Melbourne menyebut SADS menjadi penyebab kematian 750 orang di Australia.
"Ratusan orang usia muda yang tidak bisa ditemukan penyebab kematiannya akan didiagnosis SADS," tutur Dr. Elizabeth Paratz, pakar kardiologi dan peneliti dari BHDI.
Sementara itu di Amerika Serikat, sekitar 210.000 orang meninggal setiap tahunnya karena serangan jantung berdasarkan data dari American Hearth Association.
Lalu, apa saja faktor risiko mengalami SADS? Dokter mengatakan risikonya bisa terlihat dari riwayat kesehatan keluarga. Jika ada anggota keluarga yang meninggal karena masalah kesehatan jantung sebelum usia 40 tahun, Anda perlu waspada.
Dokter juga menyebut hingga kini belum ada obat yang ditemukan untuk SASDS. Cara terbaik mencegah sindrom kematian mendadak adalah dengan menjalankan pola hidup sehat dan mengenali risiko serta gejala.
"Saran terbaik adalah jika Anda memiliki keluarga dengan riwayat meninggal mendadak, sangat disarankan bagi Anda untuk rutin melakukan pemeriksaan ke dokter jantung. Apalagi jika Anda merasakan gejala seperti nyeri dada, napas pendek, dan sulit melakukan aktivitas fisik," tutupnya.
Baca Juga: Akibat Kebiasaan Hirup Deodoran Spray, Anak Perempuan Ini Meninggal Dunia
Berita Terkait
-
Kematian Mendadak Saat Olahraga Makin Meningkat, Ternyata Bukan Cuma karena Serangan Jantung
-
Apa itu Virus Dinga Dinga yang Meledak di Uganda? Gejalanya Bikin Tubuh Wanita 'Menari' Tak Terkendali
-
Mengenal Sindrom Kematian Mendadak: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya!
-
Marissa Haque Meninggal Mendadak, Benarkah Alami Sindrom Kematian Mendadak?
-
Ini Jenis Olahraga yang Paling Sering Menyebabkan Kematian Mendadak Akibat Penyakit Jantung
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
Terkini
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi