Suara.com - Kementerian Kesehatan atau Kemenkes RI mengatakan kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia selama beberapa hari belakangan terjadi karena penyebaran subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
Kondisi yang dialami Indonesia ini, menurut Juru Bicara Covid-19 Kemenkes RI, dr. Mohammad Syahril juga dialami oleh negara lainnya di dunia.
"Berdasarkan data terdapat 3 negara yaitu Afrika Selatan, Portugal, dan Chili dimana kenaikan pada ketiga kasus negara ini, disebabkan oleh adanya subvarian BA.4 dan BA.5 yaitu Omicron sekitar akhir Mei 2022, yang mengalami kenaikan kasus sedangkan kita juga dialami pada awal bulan Juni," ujar Syahril saat konferensi pers, Jumat (10/6/2022).
Namun menurutnya masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir, karena dipastikan kenaikan kasus ini masih terkendali, dan masih memiliki positivity rate di bawah standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk infeksi baru.
"Untuk angka positifnya atau positivity rate masih standar rendah yaitu sekitar 1,15 persen sedangkan standar WHO itu sekitar 5 persen," jelas Syahril.
Seperti diketahui, meskipun kasus infeksi baru meningkat, tapi data BOR atau bed occupancy rate atau keterisian tempat tidur di rumah sakit masih cenderung menurun dan rendah, yaitu di angka 0,11 persen per 10 Juni 2022.
Begitu juga dengan kasus kematian yang juga masih menurun, dengan 0,01 persen per 100 ribu penduduk seminggu.
Seperti diketahui pada Kamis, 5 Juni 2022 menunjukan lonjakan infeksi kasus Covid-19 hingga 556 kasus sehari, dengan total kematian 7 orang sehari.
Berita Terkait
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
Melalui MPPDN, Mendagri Tegaskan Dukungan Terhadap Perizinan Tenaga Medis dan Kesehatan
-
Kronologi Dokter Ahli Jantung Anak Tak Bisa Layani Pasien BPJS Padahal Mengabdi 28 Tahun di RSCM
-
Data Mencengangkan: Kasus Campak di Indonesia Naik Drastis! Apa yang Terjadi?
-
Alarm Kemenkes! KLB Campak Ancam Radang Otak, Orang Tua Diminta Segera Lakukan Ini...
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
-
Ivan Gunawan Blak-blakan: Dijauhi Teman Pesta Usai Hijrah dan Risih Dipanggil 'Haji'
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan