Suara.com - Serangan virus corona Covid-19 menyebabkan berbagai efek pada tubuh, karena afinitas virus terhadap enzim pengubah angiotensin 2 (ACE2) yang diekspresikan pada sel manusia yang berbeda.
Sejak awal kemunculan virus corona Covid-19, para peneliti dan pakar kesehatan mulai melihat efek virus corona Covid-19 pada berbagai organ tubuh.
Mereka menemukan virus corona Covid-19 bisa mempengaruhi semua organ utama tubuh, seperti jantung, paru-paru, perut dan ginjal.
Infeksi virus corona Covid-19 selalu menimbulkan risiko bagi kesehatan hati, infeksi hepatitis diketahui bisa menyebabkan kerusakan serius pada hati.
Terkait virus corona Covid-19, keterlibatan multiorgannya terkait langsung dengan kemudahan pengikatan pada reseptor Angiotensin Converting Enzyme 2 (ACE2).
Beberapa penelitian telah menemukan adanya sel reseptor ini pada cholangiocytes di sel saluran empedu hati yang memfasilitasi masuknya virus yang selanjutnya bereplikasi menyebabkan disregulasi fungsi hati.
Selama virus corona Covid-19, tingkat beberapa enzim di hati meningkat. Kehadiran enzim ini dalam jumlah yang lebih tinggi di hati berarti itu rusak.
Berdasarkan penelitian, cedera hati terkait virus corona didefinisikan sebagai Alanine amino transaminase atau Aspartate amino transaminase melebihi 3 kali batas atas nilai normal, dan ALP, -Glutamyl transpeptidase atau bilirubin total dari enzim ini.
Selain itu dilansir dari Times of India, orang dengan kondisi hati kronis dapat terpengaruh oleh serangan virus corona Covid-19.
Baca Juga: Cacar Air Berisiko Menyerang Anak-Anak, Dokter Bagikan 5 Tips untuk Mengatasinya!
Sistem kekebalan yang sudah sangat terganggu tidak bisa melindungi tubuh yang akan meningkatkan risiko infeksi dan komplikasi kesehatan serius di dalam tubuh.
Selain itu, obat-obatan yang diberikan untuk mengobati virus corona Covid-19 juga bisa menimbulkan risiko serius bagi kesehatan hati.
Efek virus corona Covid-19 pada hati ini berkaitan dengan penyakit penyerta. Studi telah menemukan kondisi yang disebut steatosis hati di sebagian besar sampel hati pasien virus corona.
Sebagian besar steatosis hati berkaitan dengan sindrom metabolik, diabetes, obesitas, dan hipertensi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan