Suara.com - Ilmuwan telah melihat bahwa infeksi Covid-19 belum bisa menghasilkan kekebalan di masyarakat selama dua tahun terakhir.
Orang yang sudah divaksinasi atau terinfeksi masih berisiko tertular kembali. Karenanya, ilmuwan menduga virus SARS-CoV-2 tidak akan hilang dalam waktu dekat.
Menurut mereka, Covid-19 akan mencapai tahap endemik di Amerika Serikat, tetapi terjadi hanya setelah dua tahun atau lebih.
Perkiraan tersebut muncul setelah mereka melakukan penelitian yang dimodelkan pada tikus, lapor The Health Site.
Studi Covid-19 menjadi endemik
Untuk tujuan riset, peneliti dari Yale School of Medicine di AS menggunakan tikus sebagai basis untuk lebih memahami kemungkinan Covid-19 menjadi penyakit endemik.
Hewan pengerat ini seperti manusia, rentan terhadap virus corona. Dokter membuat mereka terpapar virus corona dua kali.
Pertama kali mereka tertular, hanya menunjukkan infeksi saluran pernapasan atas, misalnya seperti flu,
Sementara setelah paparan kedua, tingkat infeksi ulang menunjukkan bahwa paparan alami menghasilkan campuran tingkat kekebalan.
Baca Juga: Meski Pandemi Proyek Infrastruktur Terus Dikebut, Ini Alasannya
Mereka yang terpapar lebih banyak melalui kontak dekat memiliki kekebaan yang lebih kuat. dan tikus yang ditempakan di kandang terkontaminasi berisiko terinefeksi ulang yang lebih tinggi.
Jadi, orang yang terinfeksi secara alami akan mengembangkan antibodi yang lebih baik daripada lainnya, Bila ditambah dengan vaksinasi, maka kekebalannya akan lebih 'luas' dan bisa mendorong wabah menjadi endemik.
Menggunakan data ini, peneliti menemukan jumlah waktu yang tepat agar virus corona menjadi endemik adalah 1.437 hari atau di bawah empat tahun sejak awal pandemi Covid-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan