Suara.com - Beberapa waktu lalu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mentargetkan akhir 2023 ingin semua rumah rumah sakit menerapkan sistem digitalisasi dan sudah terintegrasi serta tergabung dalam SatuSehat.
Tidak hanya rumah sakit, tetapi juga puskesmas, laboratorium, dan apotek juga harus terhubung dalam sistem tersebut. Tujuannya, agar pasien tidak perlu lagi berulang-ulang mengisi formulir baru saat berpindah fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes), entah itu di klinik, rumah sakit, atau Puskesmas.
Namun, Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia atau ARSSI, drg. Susi Setiawaty, ungkap tantangan rumah sakit swasta sulit menerapkan sistem digitalisasi, karena harus mengubah sistem manajemen.
Menerapkan sistem digitalisasi di rumah sakit, berarti harus mempersiapkan layanan medis, pendaftaran, hingga mengumumkan hasil diagnosis dengan teknologi internet, ditambah harus merekrut vendor sebagai ahli teknologi informasi (IT).
"Tentu saja rumah sakit tidak bisa membuat sendiri dan harus mencari vendor berpengalaman. Vendor memang banyak, tapi kan alur atau proses rumah sakit masing-masing berbeda antara rumah sakit A atau rumah sakit B," ujar drg. Susi saat konferensi pers Seminar Nasional VIII ARSSI, di Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (3/8/2022).
Tantangan ini semakin bertambah, saat rumah sakit tersebut memiliki layanan yang beragam, dan itu artinya harus semua report atau laporan harus dimasukan dalam sistem digital.
"Kalau rumah sakit ini minta report-nya lebih banyak dan rumah sakit ini nggak dan kemudian dari segala macam lainnya. Saya rasa membuat sistem IT Itu tidak segampang itu," jelas drg. Susi.
Selanjutnya, setiap rumah sakit juga memiliki visi misi yang berbeda, yang juga akan ikut mempengaruhi sistem informasi laporan digital yang akan diterapkan.
"Walaupun saya rasa sudah semua sistem informasi rumah sakit sudah ada, tapi apakah sudah bisa terintegrasi dengan pihak yang luar ataukah masih internal dan lain-lain. Data inilah yang seharusnya perlu dilihat apakah sudah semua seluruh rumah sakit itu sistem nya terintegrasi secara keseluruhan," tutupnya.
Baca Juga: Ketua ARSSI Akui RS Swasta Belum Dilibatkan dalam Ujicoba Aplikasi SatuSehat, Ini Sebabnya
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi