Suara.com - Leukimia merupakan salah satu jenis kanker yang bisa menyerang siapa saja, tidak terkecuali anak-anak. Leukimia pada anak memang jarang ditemui, namun tetap wajib diwaspadai agar Anda atau siapapun yang mengalaminya bisa melakukan langkah bijak guna menyikapi hal ini.
Mari mengenali mulai dari awal apa itu leukimia.
Apa Itu Leukemia
Leukemia merupakan kanker sel darah putih yang bisa muncul pada anak-anak dan remaja. Jenis ini dimulai pada bagian sumsum tulang belakang, dan masuk ke dalam darah. Pada prosesnya, sel darah putih yang diproduksi dapat mendominasi sel darah merah, dan membuat sel darah merah menurun jumlahnya.
Meski terbilang cukup kronis, namun pada banyak sekali kasus, leukimia pada anak dapat disembuhkan total sehingga anak bisa benar-benar sembuh dari penyakit ini.
Mengenali Gejala Leukimia pada Anak
Mengutip dari Hello Sehat, ketika terjadi pada anak, leukimia bisa dideteksi dari beberapa gejala umum yang muncul. Gejalanya cukup spesifik, sehingga ketika dideteksi dapat langsung dipastikan dengan mendatangi dokter kepercayaan Anda.
Berikut beberapa gejala yang sering muncul ketika leukimia menyerang anak-anak.
- Rasa pusing atau sakit kepala
- Terjadi pembengkakan kelenjar getah bening di leher atau selangkangan
- Berat badan menurun drastis
- Nafsu makan menurun drastis
- Terjadi pembengkakan di bagian perut, dan menimbulkan rasa sakit
- Mengalami nyeri sendi dan tulang
- Terjadi demam
- Mengalami infeksi dalam intensitas yang sering
- Anak mengalami sesak napas atau masalah pernapasan lainnya
- Ketika tergores, mudah berdarah atau mengalami memar
- Kulit terlihat pucat
- Rasa lelah terus menerus
Ketika gejala-gejala ini muncul, maka bisa jadi anak mengalami leukimia. Sangat direkomendasikan untuk segera mendatangi dokter, dan memberikan penanganan medis yang diperlukan.
Baca Juga: Ayu Aulia Idap Leukimia, Kini Terbaring di Rumah Sakit
Pengobatan yang Bisa Dilakukan
Untuk pengobatannya sendiri, dapat dilakukan dengan beberapa prosedur. Jelas, prosedur ini harus dengan rekomendasi dokter, dan berdasarkan pemeriksaan detail yang telah dilakukan.
Prosedur pertama adalah dengan kemoterapi, menggunakan obat antikanker untuk diminum atau disuntikkan ke bagian vena, otot, atau kanal tulang belakang. Kemudian kedua menggunakan radioterapi atau terapi radiasi. Ketiga, menggunakan terapi target dengan menggunakan obat yang secara efektif menyerang sel kanker dengan tepat sasaran. Terakhir, prosedur transplantasi sumsum tulang, dilakukan dengan mengganti sel punca yang rusak dengan sel punca yang sehat.
Anda bisa menanyakan berbagai prosedur penanganan leukimia pada anak pada dokter kepercayaan Anda. Semoga artikel ini bisa menjadi bacaan yang berguna, dan selamat melanjutkan aktivitas Anda!
Kontributor : I Made Rendika Ardian
Berita Terkait
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
Terkini
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?