Suara.com - Stigma pada pasien HIV alias ODHA membuat seseorang tidak ingin memiliki pasangan yang menderita HIV akibat takut tertular.
Padahal tidak selamanya pasien HIV dalam keadaan sakit. Sebab dengan rutin mengonsumsi obat antiretroviral (ARV) pasien HIV bahkan bisa menurunkan risiko penularan pada pasangan.
Dokter sekaligus konten kreator, dr. Ema Surya Pertiwi mengatakan, seorang penderita HIV dharuskan untuk mengonsumsi obat ARV seumur hidup. Pasalnya obat ARV dapat membantu penderita mencapai kondisi undetectable viral load atau HIV tidak terdeteksi dalam darah.
"Seseorang dengan HIV disarankan dan diwajibkan mengonsumsi ARV, yaitu obat untuk menjaga dan menurunkan replikasi virus HIV rutin seumur hidup jika ingin menjaga kesehatannya. Diharapkan dari mengonsumsi ARV, seseorang yang menderita HIV bisa mencapai kondisi undetectable viral load atau HIV tidak terdeteksi dalam darah," jelas Dokter Ema dikutip dari kanal Youtube Emasuperr, (8/9/2022).
Ketika penderita mencapai kondisi undetectable viral load tersebut, akan memiliki potensi mengurangi penularan kepada pasangan. Namun, Dokter Ema menuturkan, kondisi ini tidak berlaku pada penderita yang menyusui, hamil, atau penularan akibat jarum suntik.
Tidak hanya itu, Dokter Ema menjelaskan, seseorang yang telah mencapai kondisi undetectable viral load tetap harus memonitori kondisi kesehatannya selama 6-12 bulan lamanya. Penderita HIV juga diharuskan menjaga pola hidupnya meski telah dinyatakan kondisi tersebut.
"Tapi kondisi ini (undetectable viral load) bukan berarti seseorang sembuh dari HIV. Hanya saja dia punya HIV tapi karena jumlahnya sedikit, itu tidak bisa menularkan kepada orang lain. Saat konsumsi ARV penting juga memonitori dari pola hidup, kesehatan selama 6 hingga 12 bulan lamanya," sambungnya.
Untuk mencapai kondisi undetectable viral load juga tidak mudah. Hal ini karena penderita harus mengonsumsi obat sejak awal HIV terdeteksi. Jika kondisi penderita sudah masuk ke tahap AIDS dan banyaknya komplikasi, akan membuat ARV sulit bekerja dan berisiko menyebabkan kematian.
"Jika penderita sudah mencapai kondisi AIDS dengan banyak komplikasi dan jumlah viral loadnya sangat tinggi di tahap akhir, maka ARV tidak sanggup menurunkan jumlah HIV sehingga membuat penderitanya cepat meninggal," jelas Dokter Ema.
Baca Juga: HIV/AIDS di Sumsel Sudah Tidak Hanya Pada Kelompok Rentan, Pengidap Sudah Lebih 4.000 Orang
Tag
Berita Terkait
-
Telemedisin Bantu Pengobatan HIV-AIDS di Jakarta, Gimana Cara Kerjanya?
-
5 Tips Aman ODIV Liburan Akhir Tahun: Pastikan Stok Obat ARV
-
Canggih! Layanan Ini Pastikan ODHIV Tetap Dapat ARV di Masa Pandemi
-
Konsumsi ARV Rutin, Mungkinkah HIV Menular Saat Seks Tanpa Kondom?
-
Data UNAIDS: 51 Persen Kasus HIV Baru Terjadi Pada Kelompok Remaja, 12 Persennya Anak-Anak
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental