Suara.com - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden belum lama ini menyatakan pandemi Covid-19 telah berakhir. Apakah Indonesia segera menyusul?
Menaggapi hal ini, Ketua Satgas Covid-19 PB IDI, Dr. Erlina Burhan mengatakan pandemi dapat dinyatakan berakhir ketika laju transmisi terbilang rendah. Selain itu, penyebaran serta angka kasus juga sudah di bawah standar yang ada.
"Pandemi berakhir kalau laju transmisi kurang dari 1, penyebarannya juga ratenya rendah, terus angka-angka lainnya juga sudah tidak tinggi, baru itu bisa dikatakan berakhir," ucap Dr. Erlina Burhan saat dihubungi suara.com, Senin (19/9/2022).
Terkait indikator masyarakat lepas masker yang dijadikan acuan bebas dari pandemi oleh Presiden Joe Biden, dr. Erlina mengatakan itu hanya sekadar ungkapan politisi. Ucapan tersebut dinilai hanya untuk membuat masyarakat menjadi lebih tenang. Selain itu, alasan lain pernyataan itu dimungkinkan karena penularan Covid-19 di AS sudah menurun. Namun, jika dikatakan berakhir, itu masih ada.
"Itu hanya pernyataan, dan mungkin angkanya sudah menurun tetapi belum berakhir. Dia kan politisi jadi ya biar masyarakat tenang aja makannya menyatakan berakhir," sambung Dr. Erlina.
Lebih lanjut, Dr. Erlina menambahkan, faktor vaksinasi juga bisa menjadi indikator Joe Bidem menyatakan berakhirnya pandemi Covid-19. Hal tersebut juga yang membuat penularan semakin berkurang.
Namun, dibandingkan dengan Indonesia, kasus AS sebenernya masih jauh lebih banyak. Dr. Erlina mengatakan, kasus Covid-19 di Indonesia jauh lebih stabil dan rendah dibandingkan AS.
"Mungkin di mereka lebih sedikit gitu angka penularan dan kematiannya. Dari data vaksinasi juga dilihat, mungkin di sana angka vaksinasinya cukup tinggi gitu. Padahal kasusnya masih ada, bahkan di Indonesia lebih baik kalau di liat dari data," jelasnya.
Meski lebih baik, Indonesia juga tidak bisa pandemi Covid-19 berakhir. Dr. Erlina menuturkan, masyarakat Indonesia masih harus bersabar dan tetap menerapkan protokol serta vaksinasi untuk mengurangi penularan virus.
"Buat di Indonesia kita harus bersabar sih, selama masyarakat tetap jaga protokol, terus vaksinasi ya semoga bisa pandemi menjadi endemi dan berakhir," tutup Dr. Erlina.
Sebelumnya diberitakan, Presiden AS Joe Biden menyebut pandemi telah berakhir karena penularan Covid-19 dianggap telah menurun.
“Kami masih memiliki masalah dengan Covid-19 kata Biden pada “60 Minutes,” yang ditayangkan Minggu malam.
“Kami masih melakukan banyak pekerjaan untuk itu … tetapi pandemi sudah berakhir," kat Joe Biden seperti dikutip dari Washington Post.
Tidak hanya itu, indikator Joe Biden menyatakan pandemi Covid-19 berakhir juga karena masyarakat sudah tidak lagi memakai masker. Ia juga menilai masyarakat saat ini berada dalam kondisi yang sehat.
"Jika Anda perhatikan, tidak ada yang memakai masker. Semua orang tampaknya dalam kondisi yang cukup baik. Dan jadi saya pikir itu berubah. Dan saya pikir ini adalah contoh sempurna untuk itu," kata Biden kepada reporter CBS News, Scott Pelley.
Berita Terkait
-
9 Penyakit 'Calon Pandemi' yang Diwaspadai WHO, Salah Satunya Pernah Kita Hadapi
-
Ariana Grande Idap Salah Satu Virus Mematikan, Mendadak Batal Hadiri Acara
-
Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu, Wamenkes: Kematian Akibat TBC Lebih Tinggi dari Covid-19
-
Anggaran Daerah Dipotong, Menteri Tito Minta Pemda Tiru Jurus Sukses Sultan HB X di Era Covid
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
Pilihan
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
Terkini
-
Panduan Memilih Yogurt Premium untuk Me-Time Sehat, Nikmat, dan Nggak Bikin Bosan
-
Radang Usus Kronik Meningkat di Indonesia, Mengapa Banyak Pasien Baru Sadar Saat Sudah Parah?
-
Stop Diet Ketat! Ini 3 Rahasia Metabolisme Kuat ala Pakar Kesehatan yang Jarang Diketahui
-
Indonesia Darurat Kesehatan Mental, Kasus Terbanyak: Depresi, Anxiety, dan Skizofrenia
-
Rekomendasi Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh yang Mudah Ditemukan di Apotek
-
Horor! Sampah Plastik Kini Ditemukan di Rahim Ibu Hamil Indonesia, Apa Efeknya ke Janin?
-
Kebutuhan Penanganan Kanker dan Jantung Meningkat, Kini Ada RS Berstandar Global di Surabaya
-
Waspada Ibu Hamil Kurus! Plis Kenali Risikonya dan Cara Aman Menaikkan Berat Badan
-
9 Penyakit 'Calon Pandemi' yang Diwaspadai WHO, Salah Satunya Pernah Kita Hadapi
-
Kabar Baik Pengganti Transplantasi Jantung: Teknologi 'Heart Assist Device' Siap Hadir di Indonesia