Suara.com - Baru-baru ini, penyakit Leptospirosis muncul di Jawa Tengah dan DIY, di mana Kementerian Kesehatan telah mencatat sudah ada 32 orang meninggal akibat wabah ini. Tahukah kalian apa itu leptospirosis?
Gejala pada leptospirosis ini hampir mirip dengan gejala penyakit flu. Tetapi lebih berat dan serta disertai dengan bengkak di kaki dan tangan, hingga kulit yang menjadi kuning. Jika gejala ini tidak diobati dengan cara yang tepat, maka leptospirosis dapat menyebabkan kerusakan organ dalam, bahkan mengancam nyawa.
Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan lengkap seputar apa itu leptospirosis berikut.
Apa Itu Leptospirosis
Sebagaimana dikutip dari laman Alodokter, leptospirosis adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira, di mana bakteri ini dapat menyebar melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi. Beberapa hewan yang tergolong sebagai perantara penyebaran penyakit ini di antaranya adalah tikus, sapi, anjing, dan babi.
Bakteri leptospira bisa sewaktu-waktu dapat keluar bersama urine sehingga akan mengontaminasi air dan tanah. Di air dan tanah, bakteri ini bisa bertahan selama beberapa bulan atau bahkan tahun. Sementara itu, penularan bakteri ini ke manusia bisa terjadi akibat hal-hal berikut:
- Adanya kontak langsung antara kulit dengan urine hewan pembawa bakteri
- Adanya kontak antara kulit dengan air dan tanah yang terkontaminasi urine hewan pembawa bakteri
- Konsumsi makanan ataupun minuman yang terkontaminasi urine hewan pembawa bakteri.
Bakteri Leptospira ini bisa dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka, baik luka kecil seperti luka lecet, maupun luka besar seperti luka robek. Selain itu, bakteri ini juga bisa masuk melalui mata, hidung, mulut, dan saluran pencernaan.
Leptospirosis juga bisa menular antarmanusia melalui ASI atau bisa juga melalui hubungan seksual, tetapi kasus ini sangat jarang terjadi.
Seperti Apa Gejala Leptospirosis?
Baca Juga: Apa Itu Leptospirosis? Penyakit yang Sedang Viral, Awas! Kenali Tanda-tandanya Ini
Pada beberapa kasus, gejala leptospirosis bisa saja tidak muncul sama sekali. Namun, pada kebanyakan penderita, gejala penyakit ini akan muncul pada 1–2 minggu setelah terpapar bakteri Leptospira.
Gejala leptospirosis sangat bervariasi pada setiap penderita, dan pada awalnya sering kali dianggap sebagai gejala penyakit lain, seperti flu ataupun demam berdarah.
Tanda dan gejala awal yang muncul pada penderita leptospirosis ini antara lain adalah demam tinggi dan menggigil, sakit kepala, mual, muntah, hingga tidak nafsu makan.
Gejala leptospirosis lainnya adalah diare, mata merah, nyeri otot, terutama pada bagian betis dan punggung bawah, sakit perut, dan munculnya bintik-bintik merah di kulit yang tidak hilang pada saat ditekan.
Pastikan Anda segera ke IGD rumah sakit terdekat jika mengalami gejala-gejala leptospirosis yang lebih parah, seperti penyakit kuning, sulit buang air kecil, tangan dan kaki bengkak, nyeri dada dan sesak napas, atau batuk berdarah.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama
Berita Terkait
-
Apa Itu Leptospirosis? Penyakit yang Sedang Viral, Awas! Kenali Tanda-tandanya Ini
-
Mengenal Apa itu Leptospirosis yang Tewaskan 9 Orang di Jatim, Warga Diminta Waspada
-
Lima Orang di Semarang Meninggal Dunia Akibat Leptospirosis
-
7 Cara Mencegah Leptospirosis, Perketat Proteksi Diri dan Disiplin Jaga Kebersihan
-
6 Gejala Leptospirosis, Waspadai Penyebaran Penyakit yang Ditularkan Tikus Ini
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital