Belum lama ini, Nikita Mirzani mengungkapkan sebuah kabar mengejutkan tentang anak perempuannya, Lolly. Ia mengungkap bahwa putrinya itu telah melakukan aborsi. Padahal, aborsi atau menggugurkan kandungan adalah tindakan yang membahayakan, bahkan menentang hukum agama. Berikut ini adalah risiko aborsi bagi perempuan.
Suara.com - Sebelumnya, Nikita Mirzani menyalahkan netizen lantaran dianggap selalu membela Lolly, padahal sudah banyak kesalahan yang telah dilakukan mantan kekasih Vadel Badjideh itu. Artis kontroversial ini bahkan mengatakan bila keputusan Lolly menggunakan hijab lantaran ia ingin menyembunyikan masalah yang besar.
Nikita Mirzani kemudian membeberkan aib sang anak yang diketahui sudah melakukan aborsi. Mantan istri Antonio Dedola itu juga tahu di mana sang anak memeriksakan kandungannya hingga melakukan aborsi karena hamil di luar nikah.
Mengenal Aborsi
Dalam dunia medis, aborsi bisa dilakukan oleh perempuan untuk mengakhiri kehamilan dengan kondisi tertentu. Adapun kondisi yang dimaksud seperti keguguran, kondisi kesehatan ibu yang terancam akibat kehamilan, kehamilan yang berisiko tinggi, atau kehamilan yang terjadi karena pemerkosaan.
Akan tetapi, di dalam khusus pemerkosaan, aborsi dianggap legal untuk kehamilan yang usia kandungannya masih kurang dari 40 hari. Menggugurkan kandungan bisa dilakukan dengan pemberian obat-obatan tertentu atau melalui tindakan operasi. Biasanya, aborsi bisa dilakukan pada usia kehamilan di bawah 24 minggu.
Berbeda halnya dengan aborsi yang dilakukan secara sengaja karena hamil di luar nikah, tidak siap memiliki anak, atau tidak mau menambah momongan. Tindakan itu termasuk ilegal, bahkan pelakunya bisa dikenai hukuman penjara.
Risiko Aborsi Bagi Perempuan
Setelah melakukan aborsi, perempuan biasanya akan mengalami berbagai keluhan seperti nyeri atau kram perut, mual, lemas, dan perdarahan ringan selama berhari-hari.
Baca Juga: Dengar Kabar Lolly Hamil di Luar Nikah, Nikita Mirzani: Hati Saya Hancur
Hingga di kondisi tertentu, aborsi juga bisa menimbulkan masalah kesehatan serius dalam waktu beberapa hari sampai sekitar 4 minggu setelahnya. Berikut bahaya aborsi yang dapat dialami perempuan:
1. Perdarahan berat
Salah satu risiko yang paling sering terjadi setelah tindakan aborsi adalah perdarahan berat melalui vagina. Aborsi pada kehamilan di bawah usia 13 minggu mempunyai risiko perdarahan yang lebih kecil dibandingkan dengan kehamilan yang usianya di atas 20 minggu.
Selain itu, perdarahan berat juga berisiko apabila masih ada jaringan janin maupun ari-ari yang tertinggal di dalam rahim usai aborsi. Untuk mengatasinya, diperlukan transfusi darah serta tindakan operasi kecil atau kuret untuk mengangkat sisa jaringan janin.
2. Infeksi
Infeksi adalah komplikasi yang juga sering terjadi usai tindakan aborsi. Kondisi satu ini ditandai dengan demam, munculnya keputihan yang berbau menyengat, dan nyeri yang hebat pada area panggul. Bahkan dalam kasus infeksi berat, sepsis dapat terjadi setelah aborsi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis