Suara.com - Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Seperti halnya negara berkembang lainnya, Indonesia memiliki angka kejadian penyakit gastroenterologi atau saluran pencernaan yang tinggi, yang sebagian besar disebabkan oleh infeksi.
Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia juga mengalami peningkatan jumlah kasus penyakit gastroenterologi non-infeksi seperti penyakit radang usus, penyakit refluks gastroesofagus, dan kanker kolorektal serta penyakit pencernaan lainnya. Hal ini yang membuat Siloam Hospitals Kebon Jeruk hadir untuk menjawab tantangan dalam menghadapi masalah pencernaan di Indonesia dengan membentuk tim Siloam Digestive Centre.
Tim ini merupakan layanan one stop service untuk menjadi pusat rujukan penyakit pencernaan di Indonesia dalam menangani segala kasus pencernaan mulai dari konsultasi dengan spesialis, penjadwalan tindakan, serta edukasi yang berkaitan dengan masalah pencernaan bagi masyarakat Indonesia.
Dengan adanya alat serta tenaga yang memadai, mereka berfokus untuk mengembangkan prosedur advance endoscopy seperti endoscopic retrograde cholangiopancreatography, endoscopic ultrasound, endoscopic mucosal resection, dan lain sebagainya.
Dengan berfokus pada tindakan advance endoscopy, tindakan basic endoscopy seperti esophagogastroduodenoscopy, colonoscopy, dan lain-lain juga tentunya tidak luput dari perhatian tim Siloam Digestive Centre.
Menurut Dokter spesialis penyakit dalam sub spesialis gastro enterohepatologi RS Siloam Kebon Jeruk dr. Hardianto Setiawan Ong, SpPD-KGEH, pusat ini dirancang untuk terus memperbarui layanan dan fasilitas sesuai perkembangan zaman.
Hal ini juga mendapat sambutan positif dari dr. Epistel Pangujian Simatupang, SpPD-KGEH. Ia berharap terobosan ini menjadi wadah layanan digestif berkualitas di dalam negeri. Sementara itu, dr. Hasan Maulahela, SpPD-KGEH, menegaskan pusat ini siap menjadi rujukan utama bagi berbagai kasus penyakit pencernaan.
Tak hanya menawarkan layanan basic dan advance endoscopy, seperti ERCP dan endoscopic ultrasound, pusat pengobatan ini juga dilengkapi fasilitas bedah digestif untuk prosedur kompleks, seperti Whipple procedure, bariatric surgery, dan oesophagus reconstruction surgery. DR. dr. Wifanto Saditya Jeo, SpB-KBD, menyatakan bahwa pusat ini akan terus berinovasi untuk meningkatkan kualitas layanan, memberikan solusi terbaik, dan memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia dalam mengatasi masalah pencernaan.
"Kami hadir untuk memberikan layanan yang memadai dan berkualitas bagi masyarakat," tegasnya.
Baca Juga: Gejala Kanker Ginjal Yang Patut Diwaspadai, Jangan Sampai Terlambat Dan Parah
Dalam upaya untuk memberikan penanganan kasus pencernaan yang komprehensif, mereka juga turut berkolaborasi antar spesialis seperti spesialis penyakit dalam-sub spesialis endokrin, spesialis onkologi medik, serta spesialis gizi klinik maupun spesialis lainnya yang terkait dengan masing-masing kondisi untuk mengatasi masalah pada saluran cerna setiap pasien.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern