Suara.com - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Taruna Ikrar bercerita penyakit kanker sudah ditemukan sejak 4.000 tahun lalu. Bahkan menurutnya Pemimpin Mesir Kuno, Firaun juga meninggal karena kanker.
Kisah ini dibagikan Taruna saat menghadiri acara Peresmian Perluasan Fasilitas Onkologi Injeksi dan Solid PT Global Onkolab Farma di Jakarta Timur, Kamis (22/5/2025). Ia menyinggung kanker bukan penyakit baru, karena dalam jurnal yang belum lama dibacanya mengungkap Firaun mengidap kanker tulang.
“Bicara tentang history penyakit cancer, berdasarkan science ada Raja Firaun 4.000 tahun lalu, kanker sudah ditemukan dan mengalami kanker tulang,” ujar Taruna.
Fakta yang diceritakan Taruna ini sudah jadi pemberitaan berbagai media internasional, salah satunya pada 2018 Daily News Egypt yang mewartakan para ilmuwan menemukan Firaun Wanita Mesir Kuno, Hatshepsut, meninggal karena kanker di usia 50 tahun.
Direktur Museum Purbakala Bibliotheca Alexandria, Hussein Abdel Basser, menambahkan Firaun wanita kedua itu di saat bersamaan juga menderita diabetes.
Ada juga pemberitaan terbaru pada Mei 2024 menyebutkan 4.000 tahun lalu ditemukan tengkorak Mesir Kuno yang disimpan di Universitas Cambridge menunjukkan tanda-tanda pengobatan kanker tulang. Tengkorak ini terdapat bekas luka tersembunyi yang diduga kuat jadi bukti pengobatan kuno untuk kanker.
Penemuan kanker sejak 4.000 tahun lalu inilah menurut Taruna, menandakan penyakit kanker semakin meningkat karena genetik hingga perubahan gaya hidup, ditambah teknologi skrining kanker semakin maju dan terus digalakkan.
“Maknanya apa? Bahwa semakin lama, semakin banyak orang menderita cancer dengan mortality rate tinggi, yang artinya angka kematian di atas 60 persen,” jelas Taruna.
Di saat angka kematian karena kanker yang meningkat di Indonesia inilah, menurut Taruna terdapat investasi besar-besaran untuk pengobatan kanker. Ia mencontohkan Amerika Serikat menggelontorkan dana hingga Rp 15 ribu triliun.
Baca Juga: Tepis Tak Gandeng BPOM, Kepala BGN: Kami Sudah MoU di Program MBG
“Funding besar Amerika itu besar untuk riset kanker. Selama 50 tahun, hampir 1 triliun USD digelontorkan berarti hampir Rp 15 ribu triliun, khusus Amerika riset yang berhubungan dengan kanker, dan waktu itu jadi cover majalah Times,” ungkap Taruna.
Inilah sebabnya Taruna mengapresiasi diperluasnya fasilitas onkologi injeksi dan solid untuk pengembangan dan pembuatan obat kanker. Menurut Taruna karena kebutuhannya mendesak untuk penanganan kanker, fasilitas ini berhasil mendapatkan Sertifikat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) dan persetujuan NIE (Nomor Izin Edar) untuk lima obat Kalbe Group dari BPOM.
“Tentu kita sebagai pemerintah berharap ada produk inovasi, ada variasi baru untuk melawan penyakit ini, makanya kami sangat berbahagia lakukan kolaborasi ini, untuk mengembangkan teknologi tertentu, dengan harapan perusahaan industri ini juga berkreasi, bersemangat, dan mengembangkan untuk kolaborasi,” papar Taruna.
Di saat bersamaan Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Irawati Setiady menjelaskan fasilitas produksi produk penanganan kanker ini diperluas karena nantinya secara khusus untuk mengembangkan dan membuat obat kanker. Ada juga salah satu manufaktur lokal obat kanker pertama, dengan teknologi mutakhir untuk menghasilkan produk onkologi berkualitas tinggi dengan harga terjangkau.
Fasilitas ini juga nantinya akan memastikan ketersediaan terapi kanker. Di antaranya injeksi cair, baku kering, tablet, dan kapsul keras dengan kapasitas total sebesar 5 juta vial sediaan steril dan 50 juta unit tablet atau kapsul untuk sediaan solid yang dapat digunakan untuk kemoterapi, terapi hormon, dan terapi target untuk pasien kanker di Indonesia.
"Kami melakukan perluasan secara komprehensif, baik dari sisi sediaan produk, kapasitas produksi, hingga teknologi,” ungkap Irawati.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan