Health / Konsultasi
Rabu, 01 Oktober 2025 | 08:39 WIB
ilustrasi kolesterol tinggi (freepik.com/rawpixel.com)
Baca 10 detik
  • Kolesterol tinggi sering tanpa gejala tapi mematikan.
  • Pola hidup sehat kunci menjaga jantung tetap kuat.
  • Kesadaran sejak dini adalah investasi hidup sehat.

Suara.com - Setiap tanggal 29 September, dunia memperingati Hari Jantung Sedunia sebagai momentum mengingatkan pentingnya menjaga organ vital yang menjadi pusat kehidupan. 

Tahun ini, peringatan tersebut kembali menyoroti ancaman kolesterol tinggi—“si pembunuh diam-diam” yang kerap tidak disadari namun bisa berujung fatal.

Menurut data Kementerian Kesehatan RI, 1 dari 3 orang dewasa di Indonesia hidup dengan kolesterol tinggi, dan lebih dari setengahnya tidak menyadari karena tidak ada gejala berarti. 

Kondisi ini membuat kolesterol tinggi menjadi faktor risiko utama bagi hipertensi, stroke, hingga penyakit jantung lemah, yang hingga kini masih tercatat sebagai penyebab kematian nomor satu di dunia.

“Faktanya, banyak orang baru peduli kolesterol setelah masalah datang, padahal kolesterol tinggi sering kali tidak menunjukkan gejala apa pun. Inilah yang membuatnya disebut sebagai silent killer,” ungkap dr. Mariani Leman, Direktur PT NutriSains.

Mengapa Kolesterol Berbahaya?

Kolesterol sebenarnya dibutuhkan tubuh untuk membangun sel. Namun, kadar yang terlalu tinggi—terutama kolesterol jahat (LDL)—dapat menumpuk di dinding pembuluh darah. 

Lama kelamaan, penumpukan ini menyebabkan penyumbatan, sehingga darah tidak mengalir lancar ke jantung atau otak. Inilah yang memicu penyakit jantung koroner maupun stroke.

Yang perlu diwaspadai, masalah kolesterol tidak hanya menyerang lansia. Pekerja muda dengan gaya hidup padat, pola makan tinggi lemak, kurang olahraga, atau sering mengonsumsi gorengan dan santan, juga memiliki risiko besar. 

Baca Juga: Taklukkan Kolesterol Tinggi Tanpa Obat? 6 Kunci Sederhana dari Pola Makan dan Gaya Hidup

WHO bahkan menyebut, menjaga kadar kolesterol tetap normal bisa menurunkan risiko penyakit jantung hingga 50%.

Edukasi dan Pencegahan Sejak Dini

Kesadaran menjaga kesehatan jantung harus dimulai lebih awal. Bukan menunggu ketika tubuh mengirimkan alarm berupa nyeri dada, sesak napas, atau hasil pemeriksaan medis yang buruk. Pemeriksaan rutin tekanan darah, kadar gula, dan kolesterol sebaiknya dilakukan sejak usia produktif.

Selain itu, gaya hidup sehat seperti mengurangi konsumsi makanan berlemak, memperbanyak buah dan sayur, serta berolahraga rutin minimal 30 menit setiap hari, merupakan langkah sederhana namun sangat efektif.

“Dengan Omepros, kami ingin mengajak masyarakat Indonesia untuk lebih proaktif menjaga kesehatan jantung sejak dini. Karena menjaga kolesterol bukan hanya mencegah penyakit, tapi juga memastikan kualitas hidup tetap terjaga. Kesehatan adalah investasi jangka panjang, bukan biaya,” tambah dr. Mariani.

Nutrisi Sebagai Penjaga Jantung

Selain pola hidup sehat, dukungan nutrisi juga penting. PT Pharos Indonesia menghadirkan Omepros, suplemen makanan yang mengandung kombinasi Omega 3, 6, 9, dan GLA. 

Perpaduan minyak ikan salmon, minyak biji bunga evening primrose, serta minyak zaitun dan canola ini diformulasikan untuk membantu menurunkan kolesterol jahat, meningkatkan kolesterol baik, menjaga elastisitas pembuluh darah, sekaligus menurunkan risiko kardiovaskular.

Produk ini bermanfaat bagi berbagai kalangan, mulai dari pria dan wanita usia 35+, pekerja kantoran dengan gaya hidup sibuk, hingga lansia yang ingin tetap sehat dan aktif.

“Kunci dari hidup sehat bukan hanya olahraga dan pola makan, tapi juga dukungan nutrisi yang tepat. Omepros hadir sebagai pilihan praktis bagi mereka yang ingin menurunkan kolesterol dan menjaga kesehatan jantung tanpa ribet,” jelas dr. Mariani.

Dengan harga terjangkau dan sudah mengantongi izin BPOM serta sertifikat Halal MUI, Omepros dapat dengan mudah diperoleh di apotek maupun e-commerce. Kehadirannya diharapkan menjadi solusi nyata agar masyarakat bisa menjaga jantung sejak dini.

Pada akhirnya, menjaga jantung bukan soal menunggu sakit datang, melainkan memastikan setiap detak tetap kuat untuk mendukung kualitas hidup. 

Hari Jantung Sedunia tahun ini menjadi pengingat bahwa kesehatan jantung adalah tanggung jawab bersama. Jangan tunggu kolesterol menghentikan detak Anda—mulailah bergerak, peduli, dan menjaga diri hari ini juga.

Load More