Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) meminta PD Pasar Jaya untuk memberikan kelonggaran biaya sewa selama enam bulan untuk penghuni Pasar Blok G, Tanah Abang. Kelonggaran ini diberikan karena di pasar tersebut dianggap sepi dan mulai ditinggalkan para pedagangan.
"Tadi sudah saya perintah ke PD Pasar Jaya supaya enam bulan ini diberikan kelonggaran lagi. Tapi itu urusannya PD Pasar Jaya jangan tanya lagi ke Gubernur. Sudah saya perintah," tutur Jokowi di Balaikota, Selasa (25/2/2014).
Jokowi menerangkan, dalam suatu bisnis, wajar jika mengalami naik-turun peruntungan. Yang terpenting adalah menjaga kualitas barang yang dijual dan itu pula yang membuat pembeli akan terus datang.
Selain kelonggaran biaya sewa, Jokowi mengatakan akan menyiasati sepinya di Pasar Blok G. Di antaranya penyediaan ATM, foodcourt dan pintu masuk yang lebih memadai. Selain itu, di pasar ini juga akan dibuatkan eskalator untuk memudahkan para calon pembeli berbelanja.
"Tapi semuanya (fasilitas ini) perlu waktu (diselesaikan)," kata Politisi PDIP ini.
Di sisi lain, hiburan untuk menarik calon pembeli juga sudah dilakukan. Kata Jokowi, di akhir pekan, pasar ini akan menyediakan hiburan musik. Selain itu, juga ada hadiah dengan sistem undian yang dibagikan kepada pengunjung pasar.
"Perhatian kita kurang apa coba? Kalau memang ingin jadi enterpreneur memang harus dari diri sendiri. Harus punya semangat berkompetisi," tuturnya.
Jokowi juga menyarankan pembentukan koperasi untuk para pedagang. Koperasi ini nantinya akan diperbantukan untuk pedagang yang terkendala masalah modal.
"Koperasinya saja digerakin, dibuat, nanti kita survei. Koperasi nanti ke pedagangnya, enggak masalah. Koperasinya nanti diajukan ke saya, nanti saya bantu. Suruh menghadap saya yah," tuturnya.
Jokowi juga mempersilakan bagi pedagang yang memutuskan untuk pindah dari Blok G ini meskipun sudah diberikan kemudahan yang dia paparkan tadi. Namun, dia menegaskan jangan menggunakan bahu jalan untuk berjualan.
"Yang keluar itu yah bagaimana, kita masukan yang lain, yang ngantri banyak. Silahkan aja keluar. Namanya cari rezeki asal jangan di trotoar, jangan di jalan raya," tegas Jokowi.
Berita Terkait
-
Bagaimana Awal Mula Ijazah Jokowi Dituduh Palsu?
-
Upaya Roy Suryo cs Mentah di Polda Metro Jaya, Status Tersangka Ijazah Jokowi Final?
-
Gelar Perkara Khusus Rampung, Polisi Tegaskan Ijazah Jokowi Asli, Roy Suryo Cs Tetap Tersangka!
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Terpopuler: Isi Amplop Ijazah Jokowi Terkuak, Firasat Shio Ular Terbukti!
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung
-
Wamendiktisaintek Soroti Peran Investasi Manusia dan Inovasi untuk Kejar Indonesia Emas 2045
-
Rumus Baru UMP 2026, Mampukah Penuhi Kebutuhan Hidup Layak?
-
Bobol BPJS Rp21,7 Miliar Pakai Klaim Fiktif, Kejati DKI Tangkap Tersangka berinisial RAS
-
Mengapa Penanganan Banjir Sumatra Lambat? Menelisik Efek Pemotongan Anggaran
-
Atasi Krisis Air, Brimob Polri Targetkan 100 Titik Sumur Bor untuk Warga Aceh Tamiang