News / Nasional
Jum'at, 28 Februari 2014 | 05:07 WIB
Indonesia Corruption Watch (ICW)

Suara.com - Indonesia Corruption Watch dan Konsorsium LSM Pemantau CPNS menemukan indikasi kecurangan dalam proses seleksi CPNS tahun 2013.

Peneliti ICW, Febri Hendri, meminta anggota DPR RI mendesak pemerintah untuk memeriksa kembali kelayakan kelulusan pelamar CPNS honorer K2 (kategori 2).

"Lewat kewenangan dalam pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan, anggota DPR dapat mendesak pemerintah," kata Febri Hendri, Jumat (28/2/2014).

Febri menambahkan pemeriksaan penting dilakukan karena sebagian pelamar yang lolos dari jalur honorer K2 beserta pejabat pemerintah daerah diduga memalsukan surat keputusan pengangkatan mereka, mengingat SK merupakan syarat menjadi pelamar honorer K2.

Berdasar pemantauan ICW dan KLPC terhadap rekrutmen CPNS 2013, peserta yang lolos tidak memiliki kualifikasi yang disyaratkan. Selain itu, mereka juga dinilai ICW tidak memiliki nilai yang memadai untuk lolos.

Dari 175 pengaduan, keraguan atas hasil kelulusan dan diduga terdapat kecurangan, merupakan pengaduan terbanyak (16,6 persen).

Pelamar juga mengeluhkan penyelenggaraan seleksi yang mereka nilai tidak transparan dan akuntabel (14,9 persen).

Honorer K2 yang lolos seleksi dinilai tidak memenuhi kualifikasi yang ditetapkan.

Atas temuan ini, ICW dan KLCP telah menindaklanjuti dengan melakukan investigasi.

Tag

Load More