Suara.com - Pascahilangnya pesawat Malaysia Airlines, pemerintah Malaysia dihujani pertanyaan oleh para pengguna Twitter. Mereka bertanya mengapa Malaysia tidak mengirim kapal selam untuk mencari pesawat yang hilang pada hari Sabtu (8/3/2014) lalu.
Sampai berita ini diturunkan, belum ditemukan sama sekali pecahan pesawat yang mengapung di permukaan air. Oleh karena itu, pencarian di bawah permukaan air, yang hanya bisa menggunakan kapal selam harus dilakukan.
Namun yang kemudian menjadi pertanyaan publik Malaysia, mengapa pemerintah tidak mengirimkan kapal selamnya untuk melakukan pencarian. Sebaliknya, justru Singapura terlebih dahulu yang menawarkan kapal selamnya untuk terlibat dalam pencarian.
Para pengguna Twitter pun melayangkan beragam pertanyaan kepada pemerintah Malaysia di laman media sosial tersebut.
"Mengapa pemerintah Malaysia tidak menggunakan kapal selam 'Scorpene' untuk mencari pesawat itu?" tulis akun @FaizEzanee
"Di mana kapal selam Malaysia? Dapatkan kita menggunakannya untuk melakukan pencarian dan penyelamatan. Mengapa jutru Singapura yang menawarkan untuk memakai kapal selam mereka?", kicau akun @azramharris
Menanggapi maraknya kicauan semacam itu, menteri pertahanan Malaysia, Hishammuddin Hussein membalas kicauan tersebut pada hari Minggu (9/3/2014). Melalui akun Twitter resminya, sang menteri menjelaskan bahwa Malaysia tidak melakukan hal serupa seperti Singapura karena kapal selam yang dimiliki Malaysia "tidak dirancang untuk operasi Search and Rescue (pencarian-red)".
"Kapal selam kita tidak dirancang untuk operasi ini. Kapal selam tersebut bukan berfungsi untuk melakukan Search and Rescue," kicau @HishammuddinH2O, akun Twitter resmi menteri pertahanan Malaysia.
Pesawat Malaysia Airlines nomor penerbangan MH 370 hilang sejak Sabtu (8/3/2014) dini hari. Pesawat tersebut mengangkut 239 penumpang, termasuk 12 awak pesawat. Tujuh di antaranya merupakan Warga Negara Indonesia (WNI). (Yahoo SG News)
Berita Terkait
-
TNI AL Pesan 2 Kapal Selam Scorpene Prancis, Pertimbangkan Beli Unit Tambahan dari China
-
Trump Siaga! Dua Kapal Selam Dikerahkan ke Rusia Usai Medvedev Ancam Perang
-
Hariff Defense Gandeng Produsen Kapal Selam Asal Perancis, RI Bisa Diuntungkan di Sektor Maritim?
-
Pengawasan Bawah Laut Nihil, TNI AL Curhat di DPR: Belum Punya Alat Deteksi Kapal Selam Asing
-
Korut Ungkap Kapal Selam Nuklir, Ancaman Nyata bagi Korsel dan AS?
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
Terkini
-
Waspada Hujan Petir! BMKG Rilis Peringatan Cuaca 12 September 2025 di Bandung hingga Pontianak
-
Prabowo Berkali-kali Nyatakan Komitmen Supremasi Sipil
-
Ada Kejanggalan, Anggota Keluarga Arya Daru Ajukan Perlindungan LPSK
-
Kronologi Penumpang Wings Air Tuding Pramugari Kuras Emas dan Dollar di Pesawat
-
Detik-detik Penumpang 'Ngamuk', Tuding Pramugari Curi Emas & Dollar di Pesawat Wings Air
-
Ada Sinyal Rahasia? Gerak-Gerik Dua Pria di Belakang Charlie Kirk Disebut Mencurigakan
-
Prabowo Setuju Bentuk Komisi Reformasi Polisi dan Tim Investigasi Independen Demo Ricuh
-
Usai Diperiksa KPK, Deputi Gubernur BI Jelaskan Aturan Dana CSR
-
Emas & Ribuan Dollar Lenyap di Pesawat Wings Air Viral, Pramugari Dituduh Jadi Pelaku
-
CEK FAKTA: Isu DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025