Suara.com - Oknum ulama tersangka pelaku video asusila, SS, akhirnya ditahan pihak Kepolisian Resor Bogor. Ia dijemput dari sebuah tempat persembunyian.
Kapolres Bogor, AKBP Sonny Mulvianto Utomo, dalam ekspose di Mapolres Bogor, Cibinong, Jawa Barat, Selasa (18/3/2014) mengatakan, tersangka sudah diamankan pada Sabtu (15/3). SS dijemput di salah satu tempat di wilayah Bogor.
“Saat ini sudah kita lakukan penahanan," ujar Sonny Mulvianto.
Sonny Mulvianto juga menambahkan, pihaknya telah melakukan penyelidikan dan penyidikan terkait kasus video asusila yang sempat menggegerkan masyarakat. Sejak video menyebar dan meresahkan masyarakat, SS menghilang. Kepolisian kemudian melakukan pencarian.
"Kami melakukan upaya pencarian dan terus berkoordinasi dengan pihak keluarga. Hingga akhirnya SS bersedia menyerahkan diri dan kami melakukan penjemputan dan penahanan," Tegas Sonny.
Sampai saat ini, lanjut Kapolres, pihaknya terus melakukan pengembangan kasus dan menahan tersangka SS. Hingga kini sudah 8 orang saksi diperiksa terkait video asusila tersebut, 2 diantaranya perempuan yang bermain dalam video tersebut.
Berita soal video porno beredar selama sepekan ini di wilayah Kabupaten Bogor dan berawal dari daerah Cisarua Puncak. Menurut informasi, video porno tersebut berkembang dari telepon genggam masyarakat.
Peredaran video menuai protes masyarakat setelah diketahui pemeran video dikenal sebagai ulama setempat. Video berdurasi 6 menit 36 detik tersebut diperankan oleh 3 orang yang terdiri dari 1 pria dan 2 wanita.
Pemeran pria disinyalir mirip SS yang dikenal sebagai Ketua BAZ Kabupaten Bogor, Ketua DKM Mesjid Baitul Faizin dan Pengurus MUI Kabupaten Bogor. Sementara 2 wanita yang terdapat dalam video tersebut yakni IK dan TI. IK adalah warga Desa Kopo, Kecamatan Cisarua yang merupakan guru honorer di sebuah SD Negeri, sementara TI warga Desa Cibeureum, berkerja sebagai guru honorer TK. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
Terkini
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi