Suara.com - Kendati sudah ada keyakinan kuat kalau sinyal yang ditangkap dua hari lalu di Samudera Hindia, Minggu (6/4/2014), berasal dari kotak hitam milik MH370, namun sudah muncul juga pertanyaan siapa yang berhak memeriksa kotak hitamnya.
Mantan Managing Director Malaysia Airlines Abdul Azis berkeras kalau Departemen Penebangan SIpil Malaysia (DCA) yang paling punya hak untuk membuka kotak hitam tersebut.
“Bisa saja menunjuk pihak ketiga, apakah itu dari dalam atau luar negeri yang melakukannya,” kata Abdul Azis seperti dikutip Bernama (8/4/2014).
Sementara Ketua Tim Pencari Gabungan (JACC) MH370 yang bermarkas di Perth, Australia, Angus Houston mengungkapkan alat canggih pendeteksi sinyal Bluefin-21 akan dikerahkan jika kapal Ocean Shield milik Australia belum bisa menangkap sinyal itu kembali.
Kapal itu sempat menangkap sinyal dengan nada konsisten yang biasanya dipancarkan oleh kotak hitam. Sementara kapal Cina Haixun01 juga menemukan sinyal serupa namun di lokasi yang berbeda dengan jarak hampir 500km.
Pesawat MH370 hilang sejak 8 Maret dan diduga berakhir di Samudera Hindia. Pencarian hingga hari ini sudah memasuki ke hari ke 31.
(Bernama/Malaysiakini)
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Ucapan Natal Prabowo: Ada Duka Bencana Sumatra di Balik Damai Natal Kita
-
Kakek di Bandung Ditembak Air Soft Gun, Diduga Terkait Transaksi Emas Fiktif
-
Kardinal Suharyo Soroti Kerusakan Hutan: Negara Kaya Merusak, Rakyat Miskin Menanggung
-
Akhirnya Islah, PBNU Sepakat Gelar Muktamar Ke-35 Secepatnya
-
Resmi! PBNU Sepakat Islah di Lirboyo, Drama Gus Yahya vs Rais Aam Berakhir Damai
-
Sentil Wilayah Lain, Ketua PPP Sulsel: Yang Minta Muktamar Cepat Harus Konsisten Segera Muswil!
-
Gibran Kaget Lihat Ojol Bertongkat di Semarang, Langsung Tanya: 'Sudah Aman?'
-
Arus Japek Membeludak saat Libur Natal, Rekayasa Contraflow Diperpanjang hingga KM 65!
-
Ragunan Buka Lebih Pagi Selama Nataru, Tiket Cuma Rp4 Ribu dan Ada Atraksi Spesial
-
Kaleidoskop 2025: Jejak Tiga Kali Reshuffle Kabinet di Pemerintahan Prabowo