Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan meningkatkan investasi di kawasan industri terpadu, PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN), Tipar, Cakung, Jakarta Utara. Rencananya, penanaman modal di kawasan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini akan ditambah hingga Rp4 triliun.
"Kemarin kita udah mau masuk lagi Rp4 triliun ke KBN. Nanti kawasan ini jadi kawasan ekonomi khusus. Kawasan di pelabuhan bisa dikerjakan," kata Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) di KBN, Selasa (8/4/2014).
Dia menerangkan untuk saat ini, Pemerintah Jakarta memiliki 26 persen saham di PT KBN. Namun, Jokowi tidak menyebutkan nilai saham.
"Kita 26 persen di KBN, ini jadi dalam waktu apa. Tahun ini, tahun depan dan tahun depannya lagi mau share lebih di sini," katanya.
PT KBN dibangun Pemerintah Pusat untuk mengelola kawasan industri terpadu berstatus berikat yang berfungsi sebagai Kawasan Proses Ekspor (Export Processing Zone - EPZ) maupun industri umum lainnya tanpa tujuan ekspor.
PT KBN menyediakan tiga lokasi kawasan industri yang paling strategis di Jakarta untuk investasi, usaha manufaktur dan logistik yang sangat dekat dengan akses tol lingkar luar (JOR) untuk menuju pelabuhan laut maupun pelabuhan udara.
Ketiga lokasi strategis tersebut meliputi Kawasan Cakung seluas 176,7 hektar, Kawasan Marunda seluas 413,8 hektar, dan Kawasan Tanjung-Priok seluas 8 hektar.
PT KBN juga menyediakan properti siap pakai berupa penyewaan tanah dan penyewaan gedung pabrik standar serta jasa pelayanan sistem logistik total (TLS) berupa pelayanan terpadu untuk pergudangan berikat dan pergudangan umum, penyediaan depo kontainer, serta pelayanan freight forwarding.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
1.131 Aktivis Dikriminalisasi, ICEL dan Koalisi Sipil Desak Kapolri Terbitkan Perkap Anti-SLAPP
-
Kemajuan yang Membebani: Ketika Perempuan Jadi Korban Pertama Pembangunan
-
Kapan Bahasa Portugis Diajarkan di Sekolah? Ini Jawaban Mendikdasmen
-
Geram Legislator Senayan Soal Bandara PT IMIP Beroperasi Tanpa Libatkan Negara: Kedaulatan Terancam!
-
Wamenkes Dante: Sistem Rujukan BPJS Tak Lagi Berjenjang, Pembayaran Klaim Disesuaikan Kompetensi RS
-
Pemprov DKI Gagas LPDP Jakarta, Siap Biayai Warga Kuliah S2-S3 hingga Luar Negeri
-
Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Picu Sorotan, Komisi III DPR Warning Penegak Hukum
-
Ira Puspadewi Cs Dapat Rehabilitasi dari Prabowo, Eks Penyidik KPK: Tamparan Penegak Hukum
-
Heboh Bandara 'Ilegal' di Morowali, Benarkah Diresmikan Jokowi? Fakta Dua Bandara Terungkap
-
TKI Asal Temanggung Hilang Selama 20 Tahun di Malaysia, Ahmad Luthfi Pastikan Kondisinya Aman