Suara.com - Seorang pebisnis asal Brooklyn, New York, memutuskan untuk menuntut sebuah lembaga kredit, karena melaporkan dirinya "tidak memiliki sejarah catatan keuangan". Masalah ini terjadi setelah sistem (komputer) Equifax, nama perusahaan tersebut, "bermasalah" dengan nama depannya yang memang cukup unik, yaitu "God" alias "Tuhan".
Sebagaimana dikutip New York Post (NYP), Jumat (11/4/2014), dari berkas tuntutan milik God Gazarov, lelaki asal Rusia yang mengaku namanya berasal dari sang kakek, masalahnya adalah perusahaan itu berkeras tak mau memperbaiki kesalahan sistem mereka. Equifax menurutnya bahkan tak peduli setelah korespondensi dan kontak telepon berkali-kali selama dua tahun.
Padahal pula, menurut Gazarov, pada dua lembaga perkreditan besar lainnya, yaitu TransUnion dan Experian, dia mendapat skor di atas 720 (yang tergolong tinggi untuk pribadi). Mirisnya lagi, dia mengklaim bahwa gara-gara catatan "nihil" Equifax itu pula, tahun lalu ia harus gagal membeli sebuah mobil Infiniti.
"Ini luar biasa membuat frustrasi," ungkap Gazarov kepada The Post (NYP). "Saya bekerja keras demi mendapatkan penilaian kredit yang bagus, supaya baik pula di mata lembaga peminjaman. Tapi ini yang justru terjadi," sambung lelaki berusia 26 tahun itu.
Gazarov yang memiliki sebuah toko perhiasan bernama Brighton Beach, serta merupakan lulusan Brooklyn College, itu bahkan punya satu pemicu kekesalan lain. Yaitu bukan saja Equifax tak mau memperbaiki sistem mereka dan membuat laporannya dengan benar, salah seorang perwakilan customer service mereka malah menyarankan agar dia mengganti saja namanya.
Menurut keterangan pengacara Gazarov pula, James Fishman dari firma hukum Fishman & Mallon, kliennya terpaksa melancarkan tuntutan hukum tersebut. Alasan mendasarnya adalah karena lembaga tersebut telah "menolak mengakui namanya (God Gazarov) sebagai nama yang sah".
Sejauh ini, NYP menyebutkan belum ada komentar yang bisa diperoleh dari pihak Equifax, meski telah coba dihubungi via telepon dan e-mail. (New York Post)
Berita Terkait
-
Terpopuler: Arti Nama Kawasaki, Simulasi Kredit Syariah Yamaha Nmax
-
Simulasi Kredit Kendaraan Syariah Pegadaian: Berapa Cicilan Yamaha Nmax Selama 2 Tahun?
-
Syarat dan Ketentuan Kredit Mobil Syariah di Pegadaian: Buat Pengusaha Mikro dan Karyawan
-
Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
-
Tips dan Manfaat Pembiayaan Digital untuk Hidup Lebih Praktis
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
5 Fakta Kartu Liputan Wartawan Dicabut Gara-gara Tanya MBG ke Prabowo
-
Kronologi WNI Ditangkap Polisi Jepang Karena Pencurian Tas Seharga Hampir 1 Miliar
-
Aktivis Jogja 'Diculik' Aparat, YLBHI: Ini Penangkapan Ilegal dan Sewenang-wenang!
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!