Suara.com - Polres Sukabumi Kota menemukan buku catatan harian, AS alias Emon, tersangka kasus dugaan sodomi terhadap ratusan anak. Dalam buku tersebut diduga terdapat catatan nama-nama korban.
"Benar kami baru saja menemukan buku harian milik Emon yang selama ini dicari-cari. Saat ini kami masih mempelajari isi dari buku harian itu, apakah benar Emon menulis nama korban-korbannya," kata Kapolres Sukabumi Kota AKBP, Hari Santoso, kepada wartawan, Rabu (7/5/2014) kemarin.
Tetapi, lanjut Hari, untuk sementara waktu, buku tersebut belum bisa diperlihatkan. Sebab pihaknya masih mempelajari untuk mengungkap apa saja isi catatan Emon yang dituangkan dalam buku hariannya itu.
"Jika sudah dipelajari dan diketahui apa saja catatan Emon dalam buku itu, kami segera menyampaikan kepada media," katanya.
Diharapkan, buku catatan Emon bisa menambah bukti baru dalam penyelidikan kasus dugaan sodomi ini. "Kita tunggu saja apakah nanti malam atau besok buku harian itu dibeberkan kepada media setelah tim penyidik mempelajari isi catatan harian Emon yang dituangkan dalam buku itu," tambahnya.
Sementara itu, Emon mengakui bahwa dirinya kerap menuliskan nama-nama korbannya setelah melakukan perbuatan bejatnya. Baik hanya ketika dia hanya meraba, merayu, bahkan sampai sodomi.
"Iya saya suka mencatat nama-nama anak yang telah saya 'kerjai' di buku harian saya. Buku itu saya simpan di atas televisi di rumah," kata Emon.
Setelah menemukan buku catatan harian Emon, polisi sampai saat ini juga masih melakukan pencarian terhadap dua pelaku lainnya yang diduga melakukan kejahatan seksual kepada anak-anak.
"Untuk identitas kedua pelaku tersebut sudah didapat oleh pihak kepolisian dan ternyata keduanya adalah tetangga tersangka Emon," tambah Hari.
Adapun hasil penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian, terungkap, sebanyak 18 anak mengalami kejahatan seksual dengan cara disodomi. Sementara 33 lainnya dilecehkan dengan cara diraba-raba bagian sensitifnya, serta harus memegang alat kelamin Emon.
"Kemudian, 10 anak baru sampai dirayu, satu anak dianiaya tersangka karena menolak permintaannya dan 51 anak lainnya yang melapor hanya kekhawatiran dari orang tuanya saja yang takut anaknya ikut menjadi korban Emon," ungkap Hari.
Seperti diketahui, kasus Emon terungkap setelah orangtua salah satu korban melaporkan dugaan tindakan sodomi terhadap anaknya yang berusia 11 tahun. Kasus itu diduga dilakukan Emon di salah satu tempat pemandian di Sukabumi.
Setelah penelusuran, ternyata, Emon diduga telah berkali-kali melakukan tindakan bejatnya. Korbannya, kini diduga mencapai ratusan. Emon tidak bertindak sendiri. Diduga ada dua tersangka lain, yang hingga kini masih buron. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Gercep! Buntut Keracunan Massal, Presiden Prabowo 'Ketok Palu' Aturan Baru MBG Sebelum 5 Oktober
-
Vivo dan BP AKR Batal Beli BBM Pertamina, Protes Kandungan Etanol
-
Keluar Penjara Dalih Operasi Ambeien, Kejagung Klaim Nadiem Makarim Tetap Diborgol Selama di RS
-
Kejagung Siap Lawan Nadiem Makarim di Sidang Praperadilan Kasus Chromebook Besok, Bakal Ada Kejutan?
-
MQK Internasional Perdana di Indonesia, Menag Soroti Ekoteologi untuk Atasi Krisis Iklim
-
Aksi Bobby Razia Truk Pelat Aceh Dikecam Pimpinan DPR: Kita Ini NKRI, Tidak Boleh Ada Ego Daerah!
-
Jokowi Beri Arahan ke Petinggi PSI di Bali, Resmi Jadi Ketua Dewan Pembina?
-
Bongkar Borok Kemenag Lewat 5 Saksi, KPK: Kuota Petugas Haji Diduga juga Disalahgunakan!
-
Tragedi Al Khoziny Disorot Dunia, Media Asing Laporkan Kepanikan Orang Tua dan Penyelamatan Santri
-
Ngamuk Kontrak Sekuriti tak Diperpanjang, Pria di Serang Ajak 3 Teman Rusak Aset Pabrik