Suara.com - Salah satu Ketua Tanfidziyah PB NU Slamet Effendi Yusuf menyataan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mesti mencopot jabatan Menteri Agama Suryadharma Ali (SDA) menyusul penetapan dirinya sebagai tersangka korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Slamet kepada suara.com menyampaikan, pencopotan mesti dilakukan kalau SDA tetap “ngeyel’ tidak mau mundur dari jabatannya setelah KPK menudingnya terlibat dalam dugaan korupsi dana penyelenggaraan haji tahun anggaran 2012-2013.
“Kalau bisa mengundurkan diri, ya mundur. Kalau bisa dicopot, ya dicopot,” ujar Slamet Effendi yang dihubungi melalui telepon, Senin (26/5/2014).
Menurutnya, SDA mesti diberikan waktu konsentrasi mengurus kasusnya untuk menghadapi tuduhan korupsi, ketimbang malah membebani pemerintahan.
“Presiden kan nggak perlu kita dorong-dorong. Nggak usah bingung karena kita tahu apa yang akan terjadi. PB NU itu mendukung anti korupsi,” kata Slamet Effendi lagi.
Sementara itu Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha yang juga dihubungi suara.com tadi pagi mengungkapkan bahwa Presiden SBY sudah menjadwalkan memanggil SDA.
“Ya siang ini,” jawabnya singkat.
Dia tidak mau menjelaskan dan langsung mematikan sambungan teleon usai ditanya apakah akan ada rapat khusus membahas sikap terhadap SDA dan berikut calon pengganti jika SBY mencopot jabatan Menteri Agama dari SDA.
Sebelumnya SBY menyatakan bakal mengambil keputusan yang adil terhadap SDA sepulangnya dari Manila, Fliphina, Sabtu (24/5/2014).
“Sikap saya tidak berubah, kalau ada pejabat negara atau pejabat pemerintahan dan anggota partai politik yang terlibat korupsi, hukum dan keadilan harus ditegakkan,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal