Suara.com - Calon wakil presiden M Jusuf Kalla mengatakan masyarakat sekarang baru menyadari adanya perbedaan jalannya pemerintahan dalam lima tahun terakhir meski presidennya sama, Susilo Bambang Yudhoyono.
"Sekarang orang baru menyadari, ini presidennya sama (Susilo Bambang Yudhoyono) tetapi jalannya negara kok berbeda keadaannya?," kata Cawapres M Jusuf Kalla saat berdialog dengan para tokoh masyarakat dan relawan Jokowi-JK di Makassar, Sulsel, Rabu (11/6/2014) malam.
Menurut Jusuf Kalla yang membuat pemerintahan SBY-JK dan SBY-Boediono berbeda karena ada yang mau mengambil keputusan serta bertanggungjawab.
"Kalau saja di hari terakhir presiden SBY waktu itu, tak berubah pikiran mungkin saat ini Indonesia lain keadaannya," kata Jusuf Kalla.
Menurut Jusuf Kalla kesalahan bangsa ini selalu melihat ke belakang, hanya membanggakan masa lalu. Karena itu yang diperlukan adanya pemimpin yang bisa mengarahkan dan memberikan keteladanan.
"Selama ini saya hanya membuat keputusan yang bos saya (Presiden SBY), tidak bisa buat keputusan," kata Jusuf Kalla yang disambut tepuk tangan meriah.
Jusuf Kalla menceritakan soal proses perundingan damai Aceh.
"Pak presiden, Aceh seperti ini dan begini pak (SBY) Aceh kita damaikan. Ya kalau kau bisa jalankan. Iya saya bisa. Jadi sudah jadi itu barang," kata Jusuf Kalla.
Jusuf Kalla juga menceritakan soal kenaikan harga BBM, swasembada beras serta konversi ke gas. Menurut Jusuf Kalla, semuanya bisa berjalan karena ada pemimpin yang mau mengambil keputusan dan mau bertanggungjawab.
"Pemerintah itu memerintah bukan mengimbau. Ini Pemerintahan Republik Indonesia bukan penghmbauan Republik Indonesia," kata Jusuf Kalla.
Pemilu Presiden yang akan dilaksanakan 9 Juli 2014 mempunyai dua pasangan Capres dan Cawapres yakni Prabowo Subianto - Hatta Rajasa dan Joko Widodo - Jusuf Kalla. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Jakarta Hari Ini, Senin 10 November 2025
-
Kondisi Terduga Pelaku Ledakan SMA 72 Jakarta Membaik Usai Operasi, Polisi Fokus Pemulihan
-
Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
-
Polemik Pahlawan Nasional: Soeharto Masuk Daftar 10 Nama yang akan Diumumkan Presiden Prabowo
-
Soeharto, Gus Dur, Hingga Marsinah Jadi Calon Pahlawan Nasional, Kapan Diumumkan?
-
Motif Pelaku Ledakan di SMAN 72: KPAI Sebut Dugaan Bullying hingga Faktor Lain
-
Siswa SMAN 72 Terapkan Pembelajaran Online 34 Hari untuk Redam Trauma Usai Ledakan
-
Garis Polisi di SMA 72 Dicabut, KPAI Fokus Pulihkan Trauma Ratusan Siswa dan Guru
-
IPW: Penetapan Tersangka Roy Suryo Cs Sesuai SOP
-
Tampang Sri Yuliana, Penculik Bocah Bilqis di Makassar, Ngaku Kasihan Korban Tak Punya Ortu